DEMAK, Beritajateng.id – Bantuan rumah apung dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) untuk warga Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, sudah bisa ditempati.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan mengatakan, bantuan pembangunan rumah apung merupakan salah satu program Pemprov Jateng untuk memberikan solusi kepada warga yang terdampak rob dan berpenghasilan rendah.
Pada tahap pertama, ada tiga rumah apung di Desa Timbulsloko dan kini pembangunannya sudah selesai.
“Untuk penanganan dampak banjir rob di Sayung, ada berupa pembangunan rumah apung dan juga relokasi. Rumah apung ada tiga unit, dan relokasi juga tiga unit,” ujarnya.
Ia mengungkap, bantuan ini akan terus berlanjut hingga 111 kepala keluarga (KK) atau rumah yang terdata di Desa Timbulsloko layak menerima bantuan tersebut.
“Setelah tiga unit rampung, ke depan ada 17 warga yang tercatat mendapat bantuan di tahap selanjutnya. Harapan kami bisa 100 persen dapat bantuan, tapi tentu melalui komunikasi dan koordinasi baik penerima maupun stakeholder,” terangnya.
Menurutnya, bantuan rumah apung bukan sekadar hunian, tetapi juga memberikan kehidupan yang lebih layak dan sehat.
“Jadi hidupnya bisa lebih sehat, dan anak-anak bisa belajar dengan baik di rumah,” tandasnya.
Sementara itu, penerima bantuan, Muslim (50), mengaku senang dan bisa bernapas lega dengan adanya bantuan tersebut. Ia mengungkap, sejak beberapa tahun terakhir, rumahnya selalu menjadi langganan renovasi kecil akibat terendam rob.
“Alhamdulillah, bantuan rumah apung dari Pak Gubernur Ahmad Luthfi sudah selesai dan bisa ditempati,” ungkapnya.
Dia menceritakan, sudah lebih dari 10 tahun keluarganya hidup dalam kepungan air pasang. Kondisi tersebut memaksanya untuk selalu merenovasi rumah.
“Sudah berkali-kali meninggikan rumah, tapi tiap tahun pasti terendam lagi,” katanya.
Muslim yang kesehariannya mencari kerang mengaku pendapatannya hanya mampu untuk bertahan hidup.
“Ya, kerja mencari kerang paling sehari dapat Rp30 ribu sampai Rp50 ribu, habis buat biaya hidup,” ucapnya.
Dengan adanya bantuan rumah apung, ia mengaku bisa hidup jauh lebih tenang. Selain bebas dari rob, uang yang biasanya untuk renovasi bisa ditabung dan untuk biaya sekolah anak.
“Alhamdulillah sekarang bisa menabung dan juga bisa membiayai anak sekolah,” tutupnya.
Warga lainnya, Romani, juga bersyukur atas bantuan pembangunan rumah apung ini. Menurutnya, rumah tersebut jauh lebih nyaman untuk dihuni.
“Lebih nyaman di rumah apung. Kalau rumah yang lama sudah separuh kena rob. Jadi harus menunduk kalau di dalam rumah,” tuturnya.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia