BLORA, Beritajateng.id – Menjelang Lebaran 2025, pedagang pakaian di Pasar Randublatung, Blora, mengeluh sepinya pembeli. Bahkan, mereka mengaku hanya bertahan dengan keadaan saat ini hingga berencana menutup toko.
Salah satu pedagang di Pasar Randublatung, Cacuk (60), mengaku bahwa ia tidak mendapatkan pemasukan sama sekali selama beberapa hari.
“Kemarin, lusa dan hari ini satu pun belum ada pembeli alias zonk. Trus kita mau makan apa,” ujarnya, Senin, 17 Maret 2025.
Ia sudah merasakan sepinya pembeli sejak berbulan-bulan yang lalu.
“Kalaupun dapat, sehari bisa dapat untung Rp 50 ribu saja itu sudah juara,” jelasnya.
Kondisi ini, diperkirakan karena banyaknya masyarakat yang lebih senang belanja melalui aplikasi online. Cacuk pun membandingkan kondisi pasar sebelum maraknya aplikasi online.
“Dulu kalau mau lebaran begini pedagang baju juga ikut bodo (lebaran, Red),” tandasnya.
Hal senada diungkapkan oleh pedagang lain, Susi (56). Ia mengaku, hanya mendapatkan pembeli saat waktu tertentu saja yakni Pasaran Pahing.
“Di luar pasaran, banyak penjual di sini yang tidur, atau memilih ditutup tokonya,” katanya.
Menurut Susi, pembeli saat ini lebih memilih untuk membeli secara online. Selain cukup memilih barang dari ponsel, mereka masih mendapatkan iming-iming potongan harga dan ongkos kirim gratis.
“Kalau terus begini, bisa-bisa kami penjual di pasar ini bisa gulung tikar,” ujarnya.
Kendati begitu, ia menyampaikan sudah berupaya untuk meningkatkan penjualannya dengan pemasaran online melalui media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Namun, menurutnya hal itu tidak banyak berpengaruh pada omzetnya.
“Hasilnya sama saja, karena kami menjual tetap dengan harga sesuai harga pasar,” bebernya.
Di sisi lain, salah seorang pembeli, Sulis (38) mengaku memilih membeli langsung di pasar karena bisa melihat barangnya secara langsung.
“Kalau disini bisa langsung melihat kualitas dan nego harga. Saya beberapa kali kecewa dengan beli di online,” ucapnya.
Berbeda halnya dengan Ria (30) yang lebih memilih membeli barang lewat e-commerce. Menurutnya selain lebih mudah, pilihan yang ditawarkan juga bervariasi.
“Kita bisa berselancar seperti sedang berada di mall, jadi lebih praktis saja dari pada harus pergi ke pasar,” ucapnya singkat. (Lingkar Network | Hanafi – Beritajateng.id)