SALATIGA, Beritajateng.id – Pemerintah rencananya akan menaikkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng Minyakita dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.700 per liter. Hal ini, ternyata mempengaruhi ketersediaan stok, bahkan saat ini, di Salatiga Minyakita sudah langka.
Pedagang sembako Pasar Raya 1 Salatiga Karni menuturkan, kelangkaan Minyakita terjadi sejak satu bulan lalu. Ini terjadi karena stok yang dimiliki distributor menipis.
“Kalau stok Minyakita di distributor sedikit, otomatis pedagang eceran sulit mendapatkannya. Jika pun ada stok, pembelian juga dibatasi,” ujarnya, Senin, 1 Juli 2024.
Menurutnya, saat ini pembelian Minyakita di distributor dibatasi maksimal 10 karton. Imbasnya, harga jual eceran naik menjadi Rp 15.000 dari harga semula Rp1 4.000 atau naik Rp 1.000.
Dia mengatakan, kenaikkan harga eceran Minyakita diprotes warga. Namun pedagang tidak bisa berbuat banyak karena harga kulakan dari distributor juga naik.
“Saya sering dikomplain pembeli. Sebab dalam kemasan tertulis Rp 14.000, tapi dijual Rp 15.000 per liter. Tapi mau bagaimana lagi, harga dari distributor sudah tinggi,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pembeli Yayuk berharap harga Minyakita tidak melambung tinggi. Sebab apabila harga Minyakita tinggi, kemungkinan besar akan mempengaruhi harga minyak goreng merek lainnya.
“Kalau harga minyak goreng yang paling murah naik, otomatis harga minyak goreng merek lainnya akan naik,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, apabila harga minyak goreng naik, bakal berpengaruh pada harga jual makanan yang produksinya menggunakan minyak goreng. Imbasnya, pedagang kebingungan menentukan harga jual.
“Kalau harga bahan baku naik, modal jelas bertambah. Padahal untuk menaikkan harga jual makanan tidak mudah,” ucapnya. (Lingkar Network | Angga Rossa – Beritajateng.id)