GROBOGAN, Beritajateng.id – Akibat efisiensi anggaran, sebanyak 25 paket pelatihan keterampilan untuk warga Grobogan yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Grobogan berkurang hingga menjadi 8 paket.
“Dari 25 paket pelatihan, hanya tinggal 8 paket pelatihan saja,” ujar Kepala Disnakertrans Grobogan Teguh Harjokusumo, belum lama ini.
Untuk paket pelatihan berbasis kompetensi dari APBN 2025, kata Teguh, seharusnya terdapat 25 paket pelatihan yang ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Teguh mengungkap, pengurangan paket pelatihan ini imbas dari kebijakan pemerintah pusat tentang efisiensi yang tercatat dalam Inpres No.1 Tahun 2025.
“Setelah ada efisiensi sesuai Inpres No 1 Tahun 2025, menjadi 8 paket pelatihan,” ujarnya.
Selain itu, Teguh mengungkap anggaran perjalanan dinas untuk Disnakertrans Grobogan dipangkas hingga 75 persen.
“Untuk SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) diambil 75 persen. Itu belum kegiatan lainnya, termasuk kegiatan pelatihan tadi,” ujar Teguh.
Sebelum terkena efisiensi, Teguh mengungkap Kabupaten Grobogan termasuk daerah yang mendapatkan paket pelatihan paling banyak dibanding daerah lain. Hal itu karena Grobogan dinilai tertib dalam pengelolaan administrasi.
“Kami termasuk yang difasilitasi dengan paket pelatihan yang lebih banyak dari Kementerian dibandingkan daerah lain. Ada 25 paket pelatihan, tapi karena Inpres itu tadi sekarang tinggal delapan paket,” ujarnya.
Adapun 8 paket pelatihan ini meliputi pembuatan roti dan kue, tata rias wajah, tata kecantikan rambut, practical office advance, junior desain grafis, menjahit pakaian wanita dewasa, pembuatan hiasan bunga dengan mesin bordir dan bahasa Korea dasar untuk pekerja migran.
Diketahui, pendaftaran keseluruhan paket pelatihan itu telah dibuka sejak 20 Januari lalu dan akan berakhir pada 26 Maret 2025.