PATI, Beritajateng.id – Sejumlah bangunan di Dukuh Guyangan, Desa Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Pati mengalami keretakan pada Sabtu malam, 7 September 2024. Dugaan kuat keretakan tersebut diakibatkan adanya penurunan debit air di Sungai Silugonggo karena kemarau panjang.
Sodikhin, salah warga mengungkapkan selain debit air sungai yang hampir habis, pergerakan tanah di bantaran sungai juga diduga akibat adanya aktivitas alat berat yang melakukan normalisasi sungai dan pembuatan dinding sungai.
“Mungkin karena normalisasi Kali Juwana. Kemungkinan tanahnya tergerus aliran sungai bawah tanah yang mengalir ke sungai,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetya, menambahkan jika fenomena pergerakan tanah yang terjadi bukan karena adanya gempa megathrust. Meskipun pihaknya membenarkan isu gempa yang saat ini menjadi fokus perhatian. Namun, isu tersebut tidak ada kaitannya dengan keretakan yang terjadi di Desa Purworejo.
Meski begitu, Martinus tetap meminta agar masyarakat selalu waspada akan adanya gempa bumi. Sama halnya yang terjadi pada amblasnya jalan menuju Pelabuhan Juwana, ia menilai aktivitas alat berat menjadi sebabnya.
“Kota yang di Utara Jawa itu (termasuk Pati) tetap diminta waspada meskipun barangkali tidak terdampak langsung tapi dampak tidak langsung dari bencana itu pasti akan dirasakan oleh daerah-daerah yang relatif aman,” ujarnya.
Akibat dari kejadian tersebut, sebanyak 21 bangunan yang terdiri dari rumah dan ruko mengalami kerusakan. Tiga diantaranya rusak berat dan hampir roboh.
Pemerintah Desa Purworejo telah melakukan evakuasi kepada warga yang mengalami dampak penurunan tanah. Selain itu Pemdes Purworejo bersama dengan BBWS, Tim Pelaksana dan Pengawas Bendungan Karet, TNI, Polri, Camat Pati, dan sejumlah warga telah menggelar rapat koordinasi pada Minggu, 8 September 2024.
Berdasarkan hasil rapat, musibah tersebut diakibatkan oleh kekeringan yang menurunkan debit air 1,5 meter dari titik 0 ketika kondisi normal air dari laut.
Sebagai tindakan preventif, Pemdes Purworejo meminta penggelontoran air dari Bendungan Wilalung, Kudus, atau Bendungan Kedung Ombo, Grobogan dengan segera agar tidak menimbulkan musibah yang sama. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)