JEPARA, Beritajateng.id – Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pusat, Teguh Santosa mengunjungi Makam Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadirin yang berada di Komplek Makam Masjid Mantingan, Kecamatan Tahunan, Minggu, 24 Agustus 2025.
Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Penulis Nasional, Arif dan Ketua JMSI Jawa Tengah, Agus Sunarko beserta jajarannya.
Teguh Santosa menyampaikan, kunjungan ke Makan Ratu Kalinyamat merupakan kegiatan untuk mempelajari kembali peranan tokoh-tokoh yang pernah ada dalam masa klasik Bangsa Indonesia dan ikut membantu gagasan kebangsaan Indonesia.
“Ratu Kalinyamat yang merupakan putri dari Pangeran Trenggono, beliau diakui sebagai seorang laksamana wanita di abad 16 yang memiliki semangat perjuangan yang luar biasa dalam melawan penjajah di lautan, untuk mempertahankan Pulau Jawa dari kehadiran Portugis,” tuturnya.
Meneladani sosok Ratu Kalinyamat, Teguh Santosa mendorong agar masyarakat Indonesia terutama generasi muda tetap menjaga semangat perjuangan Indonesia.
“Semangat perjuangan perlu kita pupuk terus, apalagi akhir-akhir ini di tengah dinamika politik global yang begitu dinamis, di mana sangat dibutuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara,” katanya.
Menurutnya, identitas Bangsa Indonesia sebagai negara maritim harus diperkuat dengan cara memanfaatkan laut sebagai sumber ekonomi, dan instrumen dalam konteks pertahanan negara.
“Identitas kita mesti diperkuat, dan pemahaman tentang gagasan kelautan saya kira kita mesti melihat laut ini sebagai pondasi bangsa ini, sehingga dengan demikian kita tidak hanya melihat laut sebagai hamparan air tapi sebagai sumber ekonomi dan instrumen dalam konteks pertahanan negara,” ujar Teguh.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan bahwa sejarah suatu bangsa memiliki peranan penting bagi generasi muda. Sehingga menurutnya para generasi muda harus mengetahui dan mengenal identitas dan jati diri Bangsa Indonesia agar tidak dikuasai bangsa asing.
“Pepatah orang bijak mengatakan bahwa sejarah merupakan guru bagi kehidupan hari ini, dan biasanya suatu bangsa asing ketika dia ingin menaklukkan bangsa yang lain hal pertama yang dilakukan adalah memutus memori kolektif masyarakat di bangsa itu dengan masa lalu mereka,” jelasnya.
Ia mendorong agar para generasi muda mempelajari sejarah dan seluk beluk Bangsa Indonesia.
“Saya kira dengan menggali hal-hal yang pernah terjadi di masa lalu di banyak tempat di negeri ini, kita bisa memahami kembali bahwa bangsa Indonesia sudah ada sejak lama dan menjadi pemain kunci di kawasan dan panggung dunia. Kita dipenuhi oleh tokoh-tokoh yang gagah berani dan semoga itu bisa kita wariskan,” terangnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil