SEMARANG, Beritajateng.id – Dua insiden kebakaran menghanguskan rumah warga di Kota Semarang dalam kurun waktu tiga hari terakhir.
Diketahui, kebakaran pertama terjadi pada Sabtu sore, 13 September 2025 di Jalan Jomblang Perbalan, RT 008 RW 002, Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari. Rumah milik Siti Khotimah (66), terbakar habis. Tragisnya, korban meninggal dunia karena terjebak di kamar mandi saat kebakaran terjadi.
Seluruh bangunan rata dengan tanah, karen api membakar dengan cepat, warga sempat berusaha memadamkan api, namun kesulitan karena akses menuju lokasi cukup sempit.
Kebakaran rumah kembali terjadi pada Senin, 15 September 2025 sekitar pukul 10.00 WIB di rumah Ketua RT di Jalan Bedas Utara, Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara. Rumah tersebut juga terbakar habis dan tidak lagi layak huni.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengungkap keprihatinannya atas dua peristiwa tersebut. Ia memastikan Pemkot akan memberikan bantuan untuk membangun kembali rumah warga yang terdampak, melalui program rumah tidak layak huni.
“Kita mulai dari pembersihan, lalu lanjut ke pembangunan melalui program yang sudah ada,” ujarnya saat meninjau lokasi kebakaran di Candisari, pada Selasa, 16 September 2025.
Agustina menuturkan, bantuan yang diberikan tidak hanya berupa pembangunan rumah, tetapi juga dana tambahan dari mitra-mitra Pemkot Semarang.
“Kita akan minta bantuan rekan-rekan yang biasa memberi, untuk bersama-sama membantu perbaikan,” imbuhnya.
Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran, terutama akibat korsleting listrik atau aktivitas api yang ditinggalkan.
“Kita masih memikirkan cara agar alat pemadam kebakaran bisa menjangkau lokasi-lokasi yang sempit dan sulit di perkampungan. Tadi ada yang usul pakai tossa, tapi nanti kita usahakan teknisnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Yudi Wibowo menegaskan, pembangunan rumah korban kebakaran akan segera dimulai.
“Setelah proses pembersihan selesai, anggaran sebesar Rp40 juta dari APBD telah disiapkan untuk memperbaiki rumah yang terdampak,” katanya.
Yudi menjelaskan, Pemkot Semarang juga bekerja sama dengan Baznas, PMI, dan pihak swasta guna mencukupi kebutuhan bahan bangunan tambahan.
Ia menargetkan pembangunan rumah korban di Candisari rampung sebelum akhir bulan September.
“Insyaallah rumah di Candisari selesai bulan ini. Untuk rumah di Dadapsari juga sudah ditindaklanjuti, tim kami sudah melakukan survei,” ujarnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Tia