SEMARANG, Beritajateng.id – Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Supriyadi menyayangkan penggeledahan KPK di lingkungan Pemerintah Kota Semarang karena menjelang Pilkada 2024. Hal itu berdampak pada elektabilitas Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita)
“Kalau mau menyelidiki tindak pidana korupsi di Kota Semarang harusnya jauh-jauh hari tidak malah mendekati Pilkada seperti ini. Ini kan masyarakat juga bertanya-tanya kenapa harus mendekati Pilkada sehingga muncul spekulasi adanya operasi politik atau Bu Ita sendiri dikerjain,” ungkapnya.
Ia mengakui penggeledahan itu sangat berimbas kepada elektabilitas petahana yaitu Mbak Ita. “Otomatis akan mempengaruhi elektabilitas dari petahana dimana hasil survei saat ini terus naik sehingga ini ada upaya-upaya untuk penggembosan elektabilitas beliau (Mbak Ita),” ujarnya
Sejauh ini menurut Supriyadi belum ada tersangka satupun yang ditetapkan oleh KPK terkait penggeledahan di lingkungan Pemkot Semarang.
“Kalau ada pemberitaan tersangka itu bisa dipastikan hoax karena nyatanya sampai saat ini secara resmi KPK belum menyatakan adanya tersangka. Pencekalan pun itu tidak menyebutkan nama siapa yang dicekal,” tegasnya.
Supriyadi juga menekankan bawah pihak Mbak Ita juga menghormati proses hukum serta penyelidikan yang dilakukan oleh KPK terkait dugaan adanya tindak pidana korupsi.
“Pada intinya menghormati proses hukum yang berjalan sehingga hari ini pun Ibu Ita masih aktif dalam kegiatannya untuk melaksanakan paripurna penandatanganan ketua Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan tetap bekerja seperti semula,” katanya.
Sementara Mbak Ita juga buka suara pasca penggeledahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mengaku berada di kantor saat KPK melakukan penggeledahan.
“Dan Alhamdulilah sampai saat ini saya baik-baik saja,” ujarnya seusai menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang, Senin, 22 Juli 22024.
Mbak Ita menegaskan akan mengikuti proses hukum sesuai dengan prosedur. “Tapi jangan sampai dengan adanya kegiatan ini mengganggu kerja di Pemkot Semarang,” tambahnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)