Tingkatkan Investasi, Gubernur Jateng Berupaya Jalin Kerjasama dengan Australia

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi (kiri) saat menerima kunjungan CEO dan Founder IndOz Australia, David Widjaja di Semarang, Kamis (28/8). (Lingkar Network/Beritajateng.id)

SEMARANG, Beritajateng.id – Gubernur Jawa Tengah berencana mendorong peningkatan investasi dengan bekerja sama dengan perusahaan Australia. Hal ini direalisasikan melalui pertemuan dengan CEO dan Founder IndOz Australia, David Widjaja, di ruang kerjanya, Kamis, 28 Agustus 2025. 

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Luthfi dan David Widjaja membahas upaya peningkatan kerjasama di berbagai bidang antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Australia, khususnya sister province dengan Queensland yang sudah terjalin 34 tahun.

Gubernur Luthfi mengatakan, peningkatan investasi dari pengusaha Australia di Jawa Tengah memang menjadi salah satu prioritas. Mengingat Australia berada di peringkat ke-31 negara yang berinvestasi di Jawa Tengah. 

Dalam lima tahun terakhir, kata dia, investasi tertinggi ada pada periode semester I tahun 2025, sebesar Rp24,584 miliar.

“Saya sudah bertemu Dubes Australia, beliau bilang kalau beberapa perusahaan sudah eksplorasi di Batam dan Riau. Kenapa tidak di Jawa Tengah karena disini masih kecil investasinya. Maka kami akan tawarkan kawasan industri ke investor Australia,” kata Luthfi.

“Jawa Tengah dan Queensland ini sudah 34 tahun kerjasama, jadi kita coba tingkatkan lebih lagi dari segi ekonomi dan investasi dari Australia atau sebaliknya,” kata David Widjaja usai pertemuan tersebut. 

Sementara itu, David Widjaja mengatakan, sektor yang memiliki potensi besar untuk ditingkatkan adalah investasi. Sebab, Jawa Tengah memiliki banyak kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Fasilitas itu dinilai bisa menggaet investasi dari Australia. 

“Kita butuhkan peningkatan sumber daya manusia (SDM) di sini. Jawa Tengah itu sangat baik dari segi warga dan etos kerjanya, serta sopan santunnya itu mendukung sekali untuk orang Australia buka pabrik di sini,” katanya.

Ia mendorong Pemprov Jateng untuk menginformasikan potensi wilayah secara masif kepada calon investor di Australia. Misalnya terkait pabrik pengolahan susu di Jawa Tengah yang kekurangan pasokan bahan mentah, padahal kebutuhan susu cukup besar di Indonesia.

Menurutnya,  potensi investasi pada bidang ini cukup besar, di samping industri lain seperti agriculture, alas kaki, dan lainnya.

“Informasi itu harus masuk ke kami di Australia. Jadi masih banyak kebutuhan itu. Mungkin yang akan dilakukan bukan pengiriman susunya, tetapi sapi-sapi yang sudah bisa dikembangkan di sini juga,” ujar diaspora yang sudah menetap di Brisbane selama 25 tahun itu.

Sektor lainnya yang perlu ditingkatkan menurutnya adalah pendidikan. Sektor ini berkaitan dengan upaya peningkatan kapasitas dan kualitas SDM. 

Menurutnya kerjasama bidang pendidikan yang selama ini terjalin adalah pengiriman pelajar untuk belajar di Australia, serta pengiriman guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk transfer ilmu.

“Pendidikan ini sangat banyak, kita akan meningkatkan kerja sama agar anak-anak kita bisa belajar disana sembari bekerja, sehingga dapat membiayai kebutuhan mereka di sana, karena biaya hidup di Australia cukup mahal,” jelasnya.

Pengiriman guru untuk belajar maupun mengajar di Australia, kata dia, juga perlu ditingkatkan. Jawa Tengah tercatat pernah mengirim guru dan kepala sekolah untuk belajar di Australia untuk dilatih keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.  

Diketahui, realisasi investasi Australia berdasarkan sektor paling besar adalah perdagangan dan reparasi, pertambangan, industri karet dan plastik, serta industri dan jasa lainnya. Perusahaan Australia dengan nilai investasi terbesar selama periode tahun 2021-2025 semester I antara lain Indomus Trading Solutions (Perdagangan dan reparasi) di Kota Semarang; Alexis Pradana Mineral (Pertambangan) di Kabupaten Wonogiri; dan Boyz Entertainment Program (jasa lainnya) di Kabupaten. Sukoharjo. 

Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil

Exit mobile version