Kamis, Juli 17, 2025
  • Kebijakan Privasi
  • Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Lingkar Network
    • Lingkar Jateng
    • Kabar Hari Ini
    • Lingkar.news
beritajateng.id
  • Home
  • Hot News
  • Politik
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • artikel
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Beritajateng.id
  • Home
  • Hot News
  • Politik
  • Kriminal
  • Ekonomi
  • artikel
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Beritajateng.id
No Result
View All Result

Ikhtiar Mencari Mencari Solusi Komprehensif Rob Sayung

Utia Afidah by Utia Afidah
15 Juli 2025
in Opini
Ikhtiar Mencari Mencari Solusi Komprehensif Rob Sayung

Ilustrasi banjir rob di Demak. (Antara/Beritajateng.id)

815
VIEWS
WhatsAppShare on FacebookShare on Twitter

Demak adalah episentrum peradaban. Nama Demak mashur sejak akhir abad ke-14, dan ketika itu Semarang juga Kudus bahkan belum berdiri. Pendiri Kota Semarang adalah Ki Ageng Pandanaran, (beliau) ditugasi Sunan Kalijaga untuk merintis perdikan baru.

Kurun waktu beriringan Demak menjadi eksportir beras terbesar di Malaka. Artinya bumi Demak adalah Tlatah yang Gemah Ripah Loh Jinawi. Secara politik dan militer hegemoni Demak kuat. Demak adalah pemimpin aliansi Jawa ketika memimpin penyerangan Portugis di Malaka.

Namun Demak yang mempunyai reputasi mashur dan panjang itu berangsur surut, seperti memasuki sandyakala. Bukan hanya jejak peradaban yang kukut terkubur akibat Belanda ingin memahat sejarah baru. Kejayaan Demak dan peran kukuhnya di masa lalu adalah aib bagi sang kolonialis, Belanda!.

Tragis, kini nasib serupa dialami warga Sayung, setidaknya dalam kurun dua dasar warsa terakhir. Rob dan banjir menjadi monster merenggut petak demi petak bumi tempat berpijak menjadi lautan.

Konten Terkait

Strategi Bebas Aktif Prabowo Mengakselerasi Global South

Strategi Bebas Aktif Prabowo Mengakselerasi Global South

16 Juli 2025
Konsistensi ASEAN dalam Mendukung Palestina

Konsistensi ASEAN dalam Mendukung Palestina

9 Juli 2025

Simak kini setiap hari kawasan Sayung nyaris tak pernah luput dari rob. Mirisnya lagi dari waktu ke waktu seperti makin menjadi, makin parah wilayah itu selalu tergenang, dan semua yang melintas tak luput dampak rob yang menyesakkan dada, terlebih saat hujan berkomplikasi datangnya banjir.

Rob dan banjir sesungguhnya tak hanya mendera jalur transportasi utama Pantura Jawa, karena masyarakat terdampak serupa. Mereka tak bisa apa-apa, tapi apa daya tidak ada pilihan, kecuali pasrah. Kerugian dan korban tak terperikan lagi.

Kalkulasi dari  Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng mengungkapkan data yang menyesakkan, miris! Jumlah kerugian akibat rob dan banjir setiap tahun mencapai angka fantastis, Rp 2,5 Triliun.

Angka itu adalah kalkulasi riil, seperti kerusakan infrastruktur, jalan, rumah, dan bangunan fisik yang dapat dilihat mata. Dampak secara sosial karena interaksi sosial, pendidikan, kegiatan produktif, perikanan, pertanian yang lumpuh jika dirinci tentu sangat besar. Apalagi kemundurun sanitasi juga kesehatan yang membuat kualitas kehidupan, tentu daya tahan hidup itu sendiri nilainya menjadi unlimited.

Untuk itu, rob dan banjir Sayung bukan lagi sekadar masalah lokal, tetapi merupakan masalah universal, lebih spesifik Bencana Nasional, sehingga semua stakeholder harus bersinergi serta bergerak bersama. Prioritas adalah penanganan rob dan banjir yang setiap hari menggenangi di area kurang lebih 300-500 M2, pada koordinat 110⁰ 27′ 24″ – 110⁰ 33′ 47″ BT dan 6⁰ 51′ 31″ – 6⁰ 59′ 17″ LS  atau persisnya di depan Polsek Sayung. Titik itu menjadi emergency plan, sekaligus memiliki urgensi sangat tinggi, sehingga perlu penanganan superprioritas.

Fenomena Gunung Es

Rob dan banjir ibarat dua keping duka serta menderakan derita panjang hampir dua dasa warsa lamanya. Sebagian wilayah ini bahkan telah tenggelam dan berubah jadi lautan. Seperti fenomena gunung es rob yang saban hari menjadi pemandangan  tragis sekaligus representasi simbolik nestapa tak berkesudahan. Genangan sepanjang 300-500 M2 sesungguhnya penanda simbolik situasi serupa yang lebih parah.

Karena di tempat lain, seperti di kampung-kampung seperti Bedono, Timbul Sloko, kawasan itu telah lenyap. Artinya bukan lagi bencana, namun sebuah jejak kehidupan, peradaban yang lama tumbuh kini telah tenggelam. Masyarakat di sana sebagian pindah, sebagian lagi membuat tanggul agar air tak masuk rumah, atau pasrah bertahan karena tak ada pilihan.

Dihadapkan pada realitas yang eskalasinya tidak kunjung reda, sebaliknya cenderung meningkat, maka mendesakan ikhtiar mencari solusi komprehensif rob Sayung. Jalur utama Pantura Jawa yang melintas kawasan Sayung adalah urat nadi transportasi utama dan tentu sangat vital.

Apakah teknologi sama sekali tak mampu mengatasi deraan rob di sana. Apakah tidak ada mitigasi yang mampu meminimalisasi dampak, setidaknya menyelamatkan urat nadi transportasi di kawasan itu.

Untuk itu agenda yang dapat menjadi manifestasi bersama dari semua stakeholder yang ada merupakan sebuah keniscayaan. Mulai dari yang paling ujung, seperti desa, kecamatan, hingga pemerintah kabupaten Demak. Juga unsur terdepan, yakni masyarakat terdampak, tokoh masyarakat, ulama, akademisi dan para ahli terkait. Jika pihak kabupaten tak mampu, bagaimana peran provinsi sampai pemerintah pusat bersama-sama hadir dan memberi kontribusi.

Sejauh ini penanganan dilakukan secara parsial, dan terpotong-potong. Pabrik-pabrik dan orang kaya berlomba meninggikan bangunan, tak peduli lingkungan sekitar, tetangga dan warga menjadi korban. Karena penanganan dilakukan sendiri-sendiri tak pelak orang kecil, mereka yang tak berpunya hanya bisa pasrah dan berdoa.

Praktik semacam itu terjadi hampir dua dasa warsa. Maaf, hal yang demikian memicu persepsi tidak ada perhatian, atau peran pemerintah juga negara hadir. Aksi yang dilakukan Ormas Nahdlatul Ulama adalah bentuk gerakan yang dimaksudkan semua pihak, semua stakeholder membangun sinergi bersama.

Ada pun tujuannya dimuarakan ada langkah konkret sebagai respon atas kedaruratan yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pemerintah tidak bisa diam, pemerintah harus hadir, ada langkah-langkah ad hoc yang dilakukan dengan begitu harapan dari masyrakat tumbuh. Dua dasa warsa bukanlah waktu yang pendek, jika setiap tahun berdasar kajian BBPJN kerugian yang ada ditaksir mencapai Rp 2,5 Triliun, maka total kerusian mencapai angka Rp 60 Triliun lebih hilang sia sia.

Angka itu jika didetailkan dampak sosial, kerusakan lingkungan, lumpuhnya pertanian menjadi jumlah yang sangat fantastis. Karenanya demi menyelamatkan peradaban, juga peduli atas nasib rakyat terdampak kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan solusi. Realitas yang secara empiris menjadi suguhan pemandangan menyesakkan dada, kurun waktu sepuluh tahun terakhir eskalasi rob begitu pilu.

Anomali cuaca dan perubahan iklim dipicu berbagai turbulensi alam yang tidak lagi dapat diprediksi rob menggenang setiap hari. Konjungsi ketinggian terus meningkat, akibatnya daratan yang digenangi semakin meluas. Pengguna kendaraan bermotor dan mereka yang melintas adalah korban kasat mata. Meski korban lain, seperti warga atau penduduk yang bermukim di kawasan Sayung merupakan pihak yang nyaris menghadapi kepasrahan akut.
Air rob yang notabene air laut membuat mesin dan rangka sepeda, dan semua perabot didera karatan dan keropos.

Taksiran kerugian akibat banjir rob di Sayung, Demak, belum tersedia secara spesifik dalam satu angka tunggal. Namun, berdasarkan beberapa sumber, seperti BBPJN kerugian akibat banjir rob di wilayah Pantura Jawa Tengah, termasuk Demak, ditaksir mencapai Rp 2,5 triliun per tahun. Secara khusus untuk Kecamatan Sayung, dampak banjir rob meliputi kerusakan perabotan rumah tangga, rumah tenggelam, dan kerusakan lainnya seperti korosi pada bangunan menurut laporan Kompas.

Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai kerugian akibat banjir rob di Sayung:

Kerusakan fisik: Banjir rob menyebabkan kerusakan pada perabotan rumah tangga (35%), rumah tenggelam (50%), dan korosi pada bangunan (15%),

Kerugian ekonomi: Selain kerusakan fisik, banjir rob juga menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, termasuk dampak pada sektor pertanian, perikanan, dan industri.. 

Kerugian bagi pengendara: Kompas.com melaporkan bahwa pengendara sepeda motor mengalami kerugian akibat korosi dan kerusakan rangka kendaraan akibat banjir rob. 

Kerugian sosial: Banjir rob juga menyebabkan kerugian sosial, seperti terganggunya aktivitas sehari-hari, meningkatnya risiko kesehatan, dan hilangnya mata pencaharian. Termasuk kerugian sosial yang dapat didiskripsikan di sini, dalam setahun warga atau penduduk di kawasan Sayung harus merenovasi rumah  dengan meninggikan lantai, bahkan jika sudah tidak layak akhirnya harus pindah rumah. Belum lagi lahan produktif yang kini berubah jadi lautan.

Semua Pemangku Kebijakan Dilibatkan

Rob (banjir) Demak menilik eskalasinya dapat dikategorikan sebagai bencana nasional. Untuk itu curah pikir dan dialog mendesak  menjadi formula komprehensif dalam mitigasi problematika akut. Semua stakeholder, seluruh komponen, dari kalangan teknis, birokrasi, masyarakat, NGO, Pers juga korban terdampak langsung diharapkan duduk bersama. Identifikasi yang dilakukan dengan mengkaji persoalan yang ada adalah rekomendasi bagi pemangku kebijakan.

Ikhtiar besar ini tidak sekadar menjadi unjuk kerja mengatasi rob dan juga banjir. Namun secara lebih mendasar sesungguhnya adalah menyelamatkan peradaban, dan sejarah yang di dalamnya merangkum dimensi-dimensi kehidupan. Demak sebagai episentrum peradaban sekaligus entitas penting perjalanan sejarah bangsa ini, jika dibiarkan akan hancur, tenggelam menjadi laut.

Jalur Pantura adalah penyangga ekonomi nasional, menghubungkan Jawa Timur dan Jawa Barat, dengan segala dinamika sosial, budaya yang mengkerangkainya. Artinya atas nama semua kepentingan strategis di atas, target yang menjadi goal dari kegiatan ini adalah terwujudnya solusi komprehensif.

Kajian-kajian menyangkut aspek-aspek teknis harus dapat dirumuskan secara detail dan tuntas. Rekomendasi tidak sekadar menjadi sebuah proposal, tetapi lahir gerakan sebagai manifestasi yang terukur secara obyektif. Sekali lagi mengatasi persoalan rob dan banjir Sayung bukan atau jangan dimaknai mengatasi fenomena alam, tetapi dimensi filosofis yang harus menjadi dasar pemahaman, inilah ikhtiar menyelamatkan peradaban.

Momentum HUT RI 17 Agustus 2025 menjadi pijakan sekaligus momentum stragegis memberi kado warga Sayung Demak. Artinya peringatan HUT Kemerdekaan tidak sekadar merupakan seremoni yang bersifat rutin, tetapi ada kesadaran secara bersama, terencana, terkoordinasi dan menjadi sebuah gerakan untuk mencari solusi komprehensif.

Aksi yang digelorakan entitas NU dapat menjadi spektrum dan diberdayakan melalui gerakan-gerakan secara berkesinambungan. NU saja tentu tidak cukup, maka perlu penguatan secara politik, secara multilateral agar implementasi di lapangan dapat dilipatgandakan eskalasinya.

Penulis: Zainul Fatta, SE., Ketua DPC PKB Kabupaten Demak dan Ketua DPRD II Demak

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Beritajateng.id
Utia Afidah

Utia Afidah

Berita Terkait

Bupati Cup 2025 Resmi Dimulai, Wabup Rembang Beri Apresiasi

Bupati Cup 2025 Resmi Dimulai, Wabup Rembang Beri Apresiasi

by Utia Afidah
16 Juli 2025
0

REMBANG, Beritajateng.id - Turnamen sepak bola Bupati Cup 2025 resmi dimulai hari ini Rabu, 16 Juli 2025 dengan meriah dan...

108 Lulusan SPPI Blora Bakal Magang di Dapur Program Makan Bergizi Gratis

108 Lulusan SPPI Blora Bakal Magang di Dapur Program Makan Bergizi Gratis

by Utia Afidah
16 Juli 2025
0

BLORA, Beritajateng.id - Lulusan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) akan melakukan magang di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada...

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah Tangga di Blora Capai 90,38 Persen

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah Tangga di Blora Capai 90,38 Persen

by Utia Afidah
16 Juli 2025
0

BLORA, Beritajateng.id - Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga di Kabupaten Blora mencapai 90,38 Persen pada semester 1...

Gapoktan di Pati Diminta Simpan Gabah Kering di Lumbung Pangan

Gapoktan di Pati Diminta Simpan Gabah Kering di Lumbung Pangan

by Utia Afidah
16 Juli 2025
0

PATI, Beritajateng.id - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Pati meminta gabungan kelompok tani (gapoktan) untuk menyimpan gabah kering di lumbung...

Next Post
Wali Kota Pekalongan Minta Mas-Mbak Duwis Ikut Promosikan Wisata Daerah

Wali Kota Pekalongan Minta Mas-Mbak Duwis Ikut Promosikan Wisata Daerah

BERITA UTAMA

Pemkab Blora Akan Ajukan Bantuan untuk Orang Tua Siswa Sekolah Rakyat
Blora

Pemkab Blora Akan Ajukan Bantuan untuk Orang Tua Siswa Sekolah Rakyat

by Utia Afidah
15 Juli 2025
0

BLORA, Beritajateng.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora akan mengajukan bantuan ke Kementerian Sosial (Kemensos) untuk orang tua dari 50 siswa...

Read moreDetails
Gubernur Jateng Pastikan Klaten Siap Sambut Peluncuran KDMP se-Indonesia

Gubernur Jateng Pastikan Klaten Siap Sambut Peluncuran KDMP se-Indonesia

13 Juli 2025
30 Persen ATS di Blora Berkebutuhan Khusus, Pemkab Usul SLB Tambahan

30 Persen ATS di Blora Berkebutuhan Khusus, Pemkab Usul SLB Tambahan

13 Juli 2025
Puncak Haul Ki Ageng Penjawi 2025, Pengajian dan Majelis Sholawat Malam ini

Puncak Haul Ki Ageng Penjawi 2025, Pengajian dan Majelis Sholawat Malam ini

12 Juli 2025
Pemkab Kudus Usul Exit Tol di Proyek Pembangunan Tol Demak-Tuban

Pemkab Kudus Usul Exit Tol di Proyek Pembangunan Tol Demak-Tuban

10 Juli 2025

Post Terpopuler

  • SMPN 1 Pancur Rembang Buat Pewarna Batik Alami dari Daun Ketapang, Lolos Uji Lab!

    SMPN 1 Pancur Rembang Buat Pewarna Batik Alami dari Daun Ketapang, Lolos Uji Lab!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Curi Tas di Jakenan Pati Terekam CCTV, Korban Beri Peringatan ke Pelaku

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Raperda Disetujui, Pemkot Salatiga Bakal Segera Tindak Lanjuti Hasilnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMPN 1 Rembang Sabet Juara Umum di Ajang FLS3N Kabupaten 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sukun Gandeng Pemkab Rembang Hadirkan Denny Caknan di HUT ke 284

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Mungkin anda suka

Website Pemkab Blora Sering Diretas, Sekda Minta Data di Back-Up Tiap Hari

Website Pemkab Blora Sering Diretas, Sekda Minta Data di Back-Up Tiap Hari

16 Maret 2025
Pati Dukung Swasembada Pangan, Ini Poin Penting dari Gubernur Jateng Ahmad Luthfi

Pati Dukung Swasembada Pangan, Ini Poin Penting dari Gubernur Jateng Ahmad Luthfi

8 Mei 2025
Anggota Komisi C DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo. (Arif Febriyanto/Beritajateng.id)

Komisi C DPRD Pati Sudah Dapat Instruksi Sidak IPAL PT HWI

22 Juni 2024
SPN Usulkan Besaran UMK Rembang 2025 Naik 10 Persen, Disperinaker Pertimbangkan Situasi

SPN Usulkan Besaran UMK Rembang 2025 Naik 10 Persen, Disperinaker Pertimbangkan Situasi

6 November 2024
Jadi Ancaman Serius Peternak Kudus, PMK Jangkit 48 Hewan Ternak

Jadi Ancaman Serius Peternak Kudus, PMK Jangkit 48 Hewan Ternak

12 Januari 2025
Load More
BeritaJateng.id

Adalah Media Online Yang menayangkan berita terbaru di jawa tengah, berita yang kami tayangkan padat dan terpercaya, meliputi info semarangan, info pantura, info solo raya, info kedu, info pekalongan dan info banyumasan hari ini

  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Box Redaksi
  • Disclaimer
  • Lingkar Network
  • Developer

© 2021 Beritajateng.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Ekonomi
  • Opini
  • artikel
  • Box Redaksi

© 2021 Beritajateng.id