BLORA, Beritajateng.id – Sekda Blora Komang Gede Irawadi mengakui melakukan proteksi atau perlindungan tinggi terhadap website milik Pemkab, sehingga sangat sulit untuk diretas. Hal itu menyusul adanya sejumlah kasus peretasan website milik Pemkab Blora oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Memprotek (melindungi) untuk tidak diretas itu sulit sekali. Saya sering sampaikan diatas langit masih ada langit,” kata Komang pasca menghadiri Gebyar Ramadhan Blora, Jumat, 14 Maret 2025 sore.
Menurut Komang, pembuatan aplikasi dinilai sulit untuk meretas situs Pemkab Blora. Namun, ia mengungkap tetap ada celah peretasan.
“Saya kira itu berlevel (peretasan) dari bawah (pemkab) sampai ke atas (pemerintah pusat). Intinya kita berhati-hati,” tuturnya.
Untuk upaya ke depan, kata Komang, pencadangan ulang data (back-up) pemkab akan terus dilakukan. Menurutnya pengamanan data itu dapat dilakukan secara mingguan bahkan hitungan jam.
“Bila dulu di back-up mingguan atau bulanan. Nanti harus di backup harian, bila perlu per dua jam back-up. Saya minta beberapa OPD mulai menerapkan,” kata Komang.
Selain itu, Komang membenarkan bahwa website milik Pemkab sering diretas oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Namun Sekda Blora tidak dapat menyebutkan detail peretasan dikarenakan banyaknya macam website milik Pemkab.
“Saya tidak bisa menyebutkan. Kalau web kan macem-macem ya. Kemarin yang agak menonjolkan e-finance (milik BPPKAD),” tandas Komang.
Disisi lain, Firman pegiat medsos dan ahli IT di Kabupaten Blora mengaku prihatin atas seringnya website milik Pemkab Blora yang diretas hingga berujung pencurian data. Ia menyebut, peretasan itu terjadi pada puluhan website desa, Dinas Pendidikan, hingga terakhir milik BPPKAD.
“Sudah terlalu sering. Jadi ya prihatin website hingga perlindungan data masyarakat terancam. Hingga saat ini belum ada langkah konkret dari Pemkab untuk memastikan keamanan data masyarakat Blora,” terangnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)