KUDUS, Beritajateng.id – Universitas Muria Kudus (UMK) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) sepakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap paham radikalisme.
Berlangsung di Ruang VVIP Gedung Rektorat UMK, Jumat (07/10), diskusi antara UMK dengan MUI Kudus menjelaskan bahwa Kabupaten Kudus memiliki potensi tinggi untuk terpapar paham radikalisme. Fakta dilapangan menyebutkan banyak kasus terorisme yang muncul berasal dari Kudus.
Baca Juga
Startup Koperin Karya Mahasiswa UMK Sabet Juara 2 National Innovative Business Competition
Ketua MUI Kabupaten Kudus, KH. Ahmad Hamdani Hasanuddin mengajak UMK untuk duduk bersama dan membahas terkait ancaman radikalisme masih tetap ada di Kabupaten Kudus. MUI juga mengajak agar seluruh elemen dapat meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap munculnya paham radikalisme yang ada di masyarakat.
“Sebenarnya MUI sudah seringkali membahas mengenai penangkalan radikalisme. Namun, kita tidak dapat berjalan sendiri, sehingga memerlukan dukungan berbagai pihak seperti dari Kepolisian (Polres Kudus) serta peran Akademisi (UMK),” ucapnya.
MUI Kudus bersama UMK akan bekerjasama membuat halaqah atau seminar kebangsaan mengenai penangkalan paham radikalisme khususnya bagi anak muda.
“Target dari halaqah ini adalah anak muda, mereka rentan akan paparan radikalisme namun kita juga berharap anak muda akan menjadi ujung tombak untuk menangkal paham tersebut,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UMK Prof. Dr. Ir. Darsono menyambut baik inisiasi kerjasama dengan MUI ini.
“Perlu kita pahami bersama, ancaman radikalisme ini penting diwaspadai demi kemaslahatan umat, karena Sel Radikalisme ternyata masih ada dan belum mati,” ungkapnya.
Rektor UMK juga akan membantu peran MUI dalam menangkal Radikalisme khususnya bagi generasi muda. Kedepan, UMK akan jalin kerjasama dengan MUI Kabupaten Kudus untuk saling bahu-membahu ciptakan generasi muda yang nasionalis, agamis, dan cinta tanah air.
“Perlu kita renungkan bersama, kadang tema ini cukup menakutkan namun disisi lain ini akan mencerahkan,” ungkapnya. (Beritajateng.id | Humas-Linfokom UMK)