SEMARANG, Beritajateng.id – Pengamat politik dari Universitas Diponegoro Semarang, Abdul Wahid, mengungkapkan bahwa peluang kemenangan kedua pasangan calon (paslon) wali kota Semarang masih sangat dinamis. Abdul Wahid menilai bahwa paslon nomor urut 1, Agustina-Iswarudin dan paslon nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso masih dalam posisi yang belum bisa dipastikan. Meskipun berbagai survei telah dilakukan terhadap keduanya. Menurutnya, hasil survei saat ini belum dapat dijadikan acuan sebab situasi masih dalam kondisi dinamis dan banyak variabel yang dapat mempengaruhi.
“Periode 1,5 bulan ke depan akan sangat menentukan. Saat ini, meskipun banyak survei, tetapi situasinya masih dinamis. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi, termasuk dinamika politik nasional,” ujar Abdul Wahid pada Minggu, 29 September 2024.
Menanggapi dukungan dari mayoritas partai politik yang mengarah ke pasangan Yoyok-Joko, Abdul Wahid menyebut bahwa hal itu belum tentu menjadi jaminan kemenangan meski termasuk dalam faktor berpengaruh.
“Banyak juga di Pilkada Jawa Tengah, meskipun didukung partai mayoritas, tetap kalah. Ini bukan perkara mudah karena berbicara soal figur dan tantangan besar bagi pasangan Yoyok-Joko adalah mengkonsolidasi partai-partai yang mendukungnya,” jelasnya.
Abdul Wahid juga menyoroti pasangan Agustina-Iswarudin yang dinilai lebih mudah dalam mengkonsolidasi internal PDIP.
“Ibu Agustina lebih mudah dalam hal ini karena internal PDIP cukup solid dan terorganisir dengan baik. Saat ini, PDIP sudah bergerak masif dalam kampanye,” tambahnya.
Mengenai strategi kampanye PDIP, Abdul Wahid menilai bahwa partai tersebut memiliki keunggulan dalam hal struktur organisasi dan militansi kader. Namun, ia mencatat bahwa masalah hukum yang menimpa beberapa kader PDIP yang berkaitan dengan pemanggilan KPK dapat menjadi catatan tersendiri dalam dinamika politik.
“Saya kira ini ada persoalan hukum dan dimensi politik yang bisa ditafsirkan. Saat ini, kedua pasangan calon masih dalam posisi yang relatif seimbang, karena masing-masing memiliki keunggulan. Meski keunggulan tersebut belum terkonsolidasi dengan baik,” tutup Abdul Wahid. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)