REMBANG, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menargetkan sasaran cek kesehatan gratis untuk anak sekolah menjangkau 121.454 siswa dari 615 sekolah dan 7 pondok pesantren formal.
Cek kesehatan gratis bagi siswa ini resmi diluncurkan pada Senin, 4 Agustus 2025 dan digelar perdana di SDN 1 Pamotan.
Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’, yang hadir langsung dalam peluncuran mengatakan, cek kesehatan gratis merupakan bagian dari kebijakan nasional dan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Ini kan merupakan salah satu RPJMN juga, dari pemerintah pusat, dari Pak Presiden Prabowo untuk cek kesehatan gratis bagi masyarakat umum. Sudah kita jalankan sejak Februari. Nah, yang ini khusus anak-anak sekolah, mulai dari Pamotan hari ini, nanti menyeluruh ke semua kecamatan,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan program cek kesehatan gratis tersebut.
“Kolaborasi yang bagus antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama, dalam hal ini madrasah dan pondok pesantren. Karena kesehatan ini bukan cuma urusan Dinkes, puskesmas, atau rumah sakit saja, tapi semua punya andil dan tanggung jawab terhadap kesehatan anak-anak sekolah,” tegasnya.
Dalam proses pelaksanaan cek kesehatan gratis ini, siswa akan membawa kuesioner ke rumah untuk diisi bersama orang tua atau wali. Data tersebut mencakup riwayat kesehatan keluarga, termasuk risiko diabetes, hipertensi, hingga gangguan kejiwaan.
“Orang tua mesti mendukung. Tadi Bapak Camat juga menyampaikan masih ada masyarakat yang enggan dicek kesehatannya karena takut ketahuan punya penyakit tertentu. Saya kira ini kendala yang mesti cepat kita selesaikan. Perlu sosialisasi agar masyarakat tidak takut terindikasi penyakit,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofii menjelaskan, cek kesehatan gratis merupakan bagian dari program nasional yang telah dimulai sejak Februari 2025. Saat ini, pelaksanaannya sudah menjangkau sekitar 25% penduduk dari total 662.790 warga Kabupaten Rembang.
“Seiring pelaksanaan yang sudah berjalan, maka mulai tahun ajaran baru ini pemerintah mulai melaksanakan CKG untuk seluruh anak usia sekolah, baik yang masih sekolah maupun yang tidak,” kata Ali.
Ia menyebut, cek kesehatan gratis ini bertujuan mendeteksi faktor risiko kesehatan sejak dini, termasuk kondisi pra-penyakit, serta mencegah munculnya penyakit yang lebih serius.
“Kalau ditemukan kondisi pra-penyakit, bisa dilakukan intervensi dan pemantauan agar tidak berkembang jadi penyakit. Dan kalaupun sudah ada penyakit, bisa diketahui sejak dini, ditangani lebih cepat, dan dicegah agar tidak menimbulkan kecacatan atau kematian,” jelasnya.
Cek kesehatan gratis di Kabupaten Rembang ini menyasar anak usia 7 hingga 17 tahun di seluruh jenjang pendidikan, dari SD, MI, SMP, MTs, SMA, SMK, MA, SLB, hingga pondok pesantren.
Seluruh tenaga kesehatan dari puskesmas akan terlibat dalam program ini dengan dibantu para guru, tenaga UKS, dan pihak sekolah yang berperan sebagai koordinator pelaksanaan cek kesehatan gratis di tingkat satuan pendidikan.
“Dengan program ini, kita bisa menjamin anak-anak kita sehat. Anak yang sehat bisa belajar dengan baik dan itu bekal mereka untuk menjadi generasi yang cerdas dan pintar,” pungkas Ali.
Jurnalis: Muhammad Faalih
Editor: Utia Lil