REMBANG, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang mendalami kasus keracunan massal yang menimpa sebanyak 173 pelajar SMPN 1 Kragan pada Rabu, 24 September 2025 kemarin.
Wakil Bupati Rembang sekaligus Ketua Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), M. Hanies Cholil Barro’ mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan MBG sebagai sumber keracunan.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil laboratorium yang diperkirakan keluar dalam waktu 10 hingga 14 hari ke depan.
“Hasil lab masih 10-14 hari lagi, menunggu hasil dari KLB (kejadian luar biasa, red) kemarin. Jadi kita belum bisa memastikan bahwa kejadian ini ditengarai dari makanan MBG,” jelas Wabup Hanies saat ditemui awak media, Kamis, 25 September 2025.
Dari total 173 siswa yang terdampak, sebanyak 13 anak sempat dirawat inap di Puskesmas Kragan, sementara sisanya menjalani rawat jalan. Beberapa siswa bahkan sudah merasakan gejala sejak Selasa malam, 23 September 2025 sebelum kejadian, namun kondisi mereka sudah membaik keesokan harinya.
“Ketahanan tubuh anak berbeda-beda, jadi ada yang langsung sembuh di pagi harinya,” tambah Wabup Hanies.
Berdasarkan hasil asesmen awal, hanya SMPN 1 Kragan yang terindikasi mengalami kasus keracunan. Sekolah lain yang juga menerima MBG seperti SD, PAUD, hingga SMA sederajat dinyatakan aman.
Sebelumnya, Kepala SMPN 1 Kragan, Dahlan Slamet mengungkapkan bahwa makanan MBG dibagikan kepada siswa pada Selasa, 23 September 2025 sekitar pukul 12.40 WIB. Menu hari itu terdiri dari mie ayam, tahu rebus, sawi, dan buah melon.
“MBG dibagikan jam 12.40 WIB, jadi dugaan sementara berasal dari MBG Selasa kemarin karena Rabu belum ada pembagian,” terang Dahlan.
Ratusan Siswa di Rembang Diduga Keracunan Usai Santap Menu MBG
Dugaan ini juga diperkuat oleh laporan sejumlah siswa yang mengalami gejala serupa seperti mual dan sakit perut, sehari setelah mengonsumsi makanan MBG yakni pada Rabu, 24 September 2025.
Jurnalis: Muhammad Faalih
Editor: Tia