REMBANG, Beritajateng.id – Sebanyak 173 siswa di SMPN 1 Kragan dilaporkan mengalami dugaan keracunan makanan massal usai menyantap menu dari program makan bergizi gratis (MBG).
Ratusan siswa tersebut mendapatkan penanganan medis oleh Puskesmas Kragan I pada Rabu, 24 September 2025.
Dari jumlah tersebut, 160 siswa menjalani rawat jalan, sementara 13 siswa lainnya harus dirawat inap karena membutuhkan observasi lebih lanjut oleh tim medis.
Wakil Bupati Rembang sekaligus Ketua Satgas Percepatan MBG, M. Hanies Cholil Barro’ mengungkap, dugaan kasus keracunan tersebut saat ini masih dalam tahap investigasi oleh Dinas Kesehatan.
“Kasus keracunan ini ditengarai dari MBG yang dibagikan kemarin, kita belum bisa memastikan tapi mengarahnya ke sana,” ujarnya, Rabu, 24 September 2025.
Ia menyebut, para siswa berasal dari berbagai desa namun tergabung dalam satu komunitas sekolah yang sama. Menu MBG yang dikonsumsi pada Selasa, 23 September 2025 terdiri dari mie ayam, tahu rebus, dan potongan buah melon.
“Nah, ini sebenarnya buah potong tidak direkomendasikan juga. Saat ini Dinas Kesehatan melalui puskesmas sedang meneliti makanan yang dikonsumsi anak-anak kemarin, kami dari Satgas akan mengkonfirmasi SPPI dari SPPG yang melayani SMP 1 Kragan,” tambahnya.
Gejala yang dialami siswa antara lain mual, pusing, sesak napas, diare, hingga muntah. Sebagian besar pasien kini sudah diperbolehkan pulang.
Salah satu siswa, Naili Alfiatul Karimah mengaku mulai merasakan gejala beberapa jam setelah menyantap mie ayam di sekolah.
“Awalnya mual dan sesak napas, lalu diare. Semua itu muncul setelah makan mie ayam di sekolah,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Safrotunnisa Al Izza yang mengaku mulai merasa tidak enak badan setiba di rumah.
“Badannya lemas, mual, dan diare. Gejalanya muncul setelah menyantap mie ayam MBG,” katanya.
Kepala Puskesmas Kragan I, dr. Ahmad Fuadi membenarkan bahwa seluruh pasien merupakan siswa dari SMPN 1 Kragan dan gejala yang muncul mengarah pada dugaan keracunan makanan.
“Keluhan terbanyak adalah mual, muntah, dan mencret. Dari gejala yang terlihat, memang kuat dugaan keracunan,” jelasnya.
Jurnalis: Muhammad Faalih
Editor: Tia