PATI, Beritajateng.id – Sebanyak 594 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Pati yang menerima bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) gagal menerima bantuan tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Pati, Tri Haryumi beberapa waktu lalu. Hangusnya bantuan tersebut dikarenakan tabungan pencairan.
Selain itu, lanjut Tri, faktor lain yang menyebabkan hangusnya bantuan tersebut di antaranya KPM yang meninggal dan tidak memiliki ahli waris.
“Tapi juga ada faktor KPM yang tidak menempati tempat tinggalnya atau merantau,” katanya.
Ia menambahkan, hangusnya bantuan ini merupakan penyaluran bansos PKH tahap kedua triwulan kedua pada tahun 2022. Nantinya dari dana yang tak cair ini akan kembali ke kas negara.
“Jumlah KPM PKH ini yang tak tersalurkan baru ketahuan di tahap dua. Otomatis langsung ditarik pusat uangnya. Tiga bulan langsung tarik,” bebernya.
Baca Juga
Satpol PP Pati Kembali Amankan Belasan Pasangan Tak Resmi
Lebih lanjut, Tri juga menegaskan meski bansos PKH ini hangus pada triwulan kedua, KPM pada triwulan selanjutnya masih akan menerima. Menurut Tri, masih berhak mendapatkan bansos pada triwulan ketiga.
Sedangkan untuk saat ini bansos PKH tahap ketiga sendiri sudah tersalur kepada 52.497 KPM se-Kabupaten Pati. Jumlah ini sendiri sudah hampir memenuhi target yang dipatok yakni 54.463 KPM atau jika dipresentasikan sebanyak 96 persen.
“Yang belum bertransaksi sebanyak 1.956 KPM. Persentase 4 persen. Rencananya, kami selesaikan sampai akhir September. Termasuk yang tidak mencairkan kami sosialisasi terus,” terangnya.
Selain permasalahan penerima PKH yang hangus, Tri juga meminta adanya pembenahan di beberapa KPM. Pasalnya ada KPM mampu dan meninggalkan statusnya sebagai penerima PKH masih menerima bantuan.
“Ada juga KPM yang belum menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan buku tabungan. Untuk golongan ini saya berharap ditindaklanjuti pihak BRI. Ini agar bisa mencairkan di periode ketiga,” tutupnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)