SALATIGA, Beritajateng.id – Proyek Taman Wisata Religi Salatiga mengalami keterlambatan pekerjaan. Temuan ini diketahui usai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Salatiga meninjau pembangunan proyek tersebut bersama tim pendamping dari unsur kepolisian, kejaksaan, dan Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Salatiga.
Kepala DPUPR Kota Salatiga, Syahdani Onang Pratowo menjelaskan bahwa kegiatan monitoring ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi yang digelar pada Rabu, 22 Oktober 2025.
“Hasil monitoring menunjukkan adanya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan. Berdasarkan data progres per 22 Oktober hingga Jumat 24 Oktober 2025, capaian pekerjaan baru 24,46 persen, belum sesuai dengan target yang ditetapkan,” terang Syahdani, Jumat, 24 Oktober 2025.
Ia menuturkan, progres proyek yang molor dari rencana ini disebabkan oleh hambatan pasokan material, khususnya beton readymix yang sempat terhenti selama empat hari akibat kendala di batching plant. Selain itu, pengiriman baja IWF juga baru tiba pada Rabu malam, 23 Oktober 2025.
Atas kondisi tersebut, kata Syahdani, DPUPR memberikan beberapa catatan penting kepada pihak rekanan pelaksana proyek Taman Wisata Religi Salatiga. Di antaranya, meminta penyedia jasa konstruksi menambah jumlah tenaga kerja dari 38 orang menjadi 60 hingga 70 orang.
Kemudian memperlancar suplai material agar tidak terjadi kendala serupa, meningkatkan intensitas pengawasan oleh konsultan pengawas, dan menyusun jadwal percepatan (schedule acceleration) secara bersama untuk mengejar ketertinggalan progres.
“Harapannya, sesuai skenario percepatan yang telah disusun, pada tanggal 27 Oktober nanti progres dapat menutup minus keterlambatan,” tambah Syahdani.
Syahdani menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan lapangan secara berkala untuk memastikan pekerjaan proyek strategis tersebut dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia


















