BLORA, Beritajateng.id – Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Blora meningkat. Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) mengklaim peningkatan terjadi karena masifnya screening yang telah dilakukan.
Kepala Dinkesda Kabupaten Blora, Edi Widayat mengatakan, angka HIV di Blora tercatat meningkat. Berdasarkan data sejak Januari hingga Agustus, tercatat ada penemuan baru 145 kasus HIV.
“Dari jumlah ini, bila dirata-rata, per bulan setidaknya ada 18 kasus HIV lebih. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Edi, Minggu, 28 September 2025.
Pada tahun 2021, jumlah kasus HIV hanya 96 kasus, kemudian pada 2022 ada 213, dan pada 2023 tercatat 190 kasus. Menurut Edi, sejak 2021-2024 terdapat angka rata-rata kasus per bulan di bawah 17 kasus.
“Artinya lebih sedikit dibandingkan rata-rata penambahan kasus baru pada 2025,” katanya.
“Harapan kami memang meningkat, dalam arti keaktifan kita dalam screening makin gencar,” tambahnya.
Edi menjelaskan, ketika temuan HIV sedikit maka hal itu menandakan upaya screening terkesan pasif dan lebih berbahaya. S
“Kita selama ini aktif mencari kasus, aktif mensosialisasikan, aktif menyadarkan masyarakat yang punya gejala. Sehingga kita temukan lebih banyak lebih bagus,” tambahnya.
Baginya, screening secara masif penting agar mereka yang terpapar HIV tidak menularkan ke orang baru dan bisa segera diobati. Dari temuan itu, para penderita ditindaklanjuti dengan pengobatan untuk memutus mata rantai penularan.
“Misal ibu hamil yang diagnosa HIV, selain diobati, saat lahir pasti sesar. Ini untuk memutus mata rantai penularan dari ibu ke bayi,” imbuhnya.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia