KUDUS, Beritajateng.id – Bupati Sam’ani Intakoris memastikan seluruh unsur tanggap darurat siap menghadapi potensi bencana alam menjelang datangnya musim penghujan.
Dalam peninjauan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Rabu, 29 Oktober 2025, Bupati Sam’ani mengatakan wilayah lereng Muria kerap dilanda banjir, longsor, dan angin kencang.
“Kesiapsiagaan adalah kunci dalam mitigasi bencana. Kita harus tanggap, terlatih, dan kompak agar setiap kejadian bisa ditangani cepat, tepat, dan manusiawi,” tegasnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kudus terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak seperti TNI, Polri, Tagana, relawan, dan perangkat desa untuk memastikan koordinasi berjalan baik saat situasi darurat.
Sebagai bentuk tindak lanjut, Pemkab Kudus akan menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana pada 4 November 2025 yang melibatkan seluruh unsur terkait.
Selain memantau BPBD, Bupati juga meninjau pintu air Tanggulangin untuk memastikan sistem pengendalian air dalam kondisi aman. Ia menyebut proses normalisasi sungai terus dilakukan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mencegah potensi luapan air yang bisa memicu banjir.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Kami ingin memastikan seluruh langkah antisipatif benar-benar berjalan di lapangan, agar Kudus tetap aman meski menghadapi cuaca ekstrem,” ujarnya.
Bupati Sam’ani juga menyampaikan doa agar Kabupaten Kudus selalu dalam lindungan Allah SWT dan dijauhkan dari segala bentuk bencana.
“Semoga semua upaya ini membawa keberkahan dan perlindungan bagi masyarakat Kudus,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kudus, Eko Hari Djatmiko menegaskan bahwa timnya telah siap siaga 24 jam.
Dalam sepekan terakhir, pihaknya juga telah menangani tiga titik longsor di Desa Kuwukan serta melakukan evakuasi pendaki yang jatuh di Gunung Natas Angin dalam kondisi selamat.
“Koordinasi lintas sektor terus kami perkuat agar penanganan di lapangan semakin cepat dan efektif,” tutur Eko.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia


















