SEMARANG, Beritajateng.id – Sebanyak 94.764 warga di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dipastikan akan menerima bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng pada 2025. Bansos tersebut terdiri dari dua jenis, yakni Kartu Jateng Sejahtera (KJS) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT).
Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jateng menyebutkan, sebanyak 12.764 warga kurang mampu, penyandang disabilitas, dan lansia terlantar akan menerima KJS. Sementara sisanya, sebanyak 82.000 orang yang terdiri dari petani cengkeh, petani tembakau, serta buruh rokok, akan menerima BLT DBH CHT.
Kepala Dinsos Provinsi Jateng, Imam Maskur, menjelaskan bahwa penerima KJS akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 370 ribu setiap tiga bulan sekali. Dana ini dicairkan melalui transfer Bank Jateng.
“Masyarakat yang tidak mampu menghidupi dirinya sendiri, seperti yang non-produktif, penyandang disabilitas, atau sakit menahun, kita bantu melalui KJS. Saat ini penerimanya ada 12.764 orang di seluruh Jateng. Karena keterbatasan anggaran, pencairan dilakukan setiap tiga bulan sekali agar lebih praktis,” ujar Imam, Jumat, 10 Januari 2025.
Sementara itu, penerima BLT DBH CHT akan mendapatkan bantuan senilai Rp 1,2 juta per tahun. Dana ini dicairkan dua kali, masing-masing dalam satu tahun dengan besaran Rp 600 ribu.
“BLT DBH CHT diberikan kepada petani cengkeh, buruh tembakau, dan buruh rokok. Jumlah penerimanya sekitar 82 ribu orang,” tambahnya.
Selain KJS dan BLT DBH CHT, masyarakat yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) juga akan menerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial. Namun, Imam menegaskan bahwa data dan jumlah penerima bansos dari DTKS sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat.
“Penerima yang masuk DTKS berdasarkan data dari kabupaten/kota melalui operator desa, dan pencairannya diserahkan kepada Kemensos,” jelasnya.
Imam berharap, bantuan sosial ini dapat membantu meringankan beban hidup masyarakat, terutama mereka yang tidak produktif.
“Ini bentuk keberpihakan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu. Semoga bisa bermanfaat,” tutupnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)
