SEMARANG, Beritajateng.id – Di Jawa Tengah tercatat ada 14 anak yang rutin melakukan cuci darah. Cuci darah atau hemodialisis merupakan prosedur untuk membuang racun dari dalam tubuh akibat ginjal yang telah rusak. Prosedur yang menggunakan mesin khusus ini dilakukan pada pasien yang mengalami gagal ginjal.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) jawa Tengah (Jateng), Elhamangto Zuhdan mengatakan istilah tren cuci darah pada anak-anak seperti yang sedang tren di pemberitaan kurang tepat. Menurutnya bukan karena ada peningkatan. Namun karena alat untuk cuci darah anak-anak sangat terbatas.
“Sarana untuk cuci darah anak-anak terbatas, tidak semuanya ada. Jadi istilah ‘tren peningkatan cuci darah pada anak’ sebagaimana yang ramai media beritakan tersebut, kurang tepat,” kata pria yang akrab Elham ini.
Elham menjelaskan layanan hemodialisis khusus anak-anak hanya tersedia di Rumah Sakit (RS) kelas A yang berada di kota besar, salah satunya di RSCM Jakarta. Pasien anak-anak yang cuci darah di RSCM biasanya merupakan pasien rujukan dari RS yang tak memiliki layanan hemodialisis khusus anak di daerahnya.
“Bukan berarti ada peningkatan (kasus gagal ginjal pada anak), tetapi peningkatan kunjungan, karena sudah diketahui ada layanan cuci darah anak di RSCM,” jelas Elham.
Sementara di Jateng sendiri, kata dia, juga ada RS yang menangani cuci darah untuk anak-anak. Sementara pasiennya ada 14 orang.
“Ada empat RS tipe A di Jawa Tengah. Di antaranya RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (Banyumas), RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro (Klaten), RSUP Dr Kariadi (Kota Semarang), dan RSUD dr. Moewardi (Kota Surakarta),”ungkapnya.
Di sisi lain, menurutnya, harus ada kajian lebih lanjut mengenai dugaan penyebab anak-anak melakukan cuci darah.
“Pada konten yang terunggah 31 Maret 2024 lalu itu, anak SMA itu mengaku sangat jarang minum air putih dan kerap mengonsumsi minuman manis dalam kemasan. Alasan tersebut saya kira harus dikaji ulang karena kalau itu penyebabnya, itu membutuhkan waktu yang cukup lama sampai menjadi komplikasi gagal ginjal,” tukas Elham. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)