PATI, Beritajateng.id – Wakil Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Endah Sri Wahyuningati, mengimbau masyarakat meningkatkan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan sebagai antisipasi penyebaran nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah.
Pernyataan tersebut disampaikan mengingat berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, DBD di Pati pada periode Januari – Februari terdapat 95 kasus dan satu diantaranya meninggal dunia.
Menurut anggota DPRD Pati dari fraksi Golkar itu, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) lebih baik ketimbang pengasapan atau fogging. Selain itu kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan adalah yang paling utama daripada mengandalkan pemerintah dengan permintaan fogging.
“Saya sebetulnya, kalau bicara fogging bukan tidak setuju. Tapi ada yang lebih penting yakni 3M. Karena dengan melakukan 3M, dari jentik hingga nyamuk dewasa bisa hilang,” tuturnya.
Gerakan 3 M dapat dilakukan masyarakat dengan menguras penampungan air, menutup tempat genangan air dan mengubur barang-barang bekas.
Dirinya berharap kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi bertambahnya kasus DBD bisa ditingkatkan, sebab upaya mitigasi lebih baik untuk meminimalkan risiko penyebaran penyakit.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Pati Joko Leksono membenarkan jika ada peningkatan kasus DBD di tahun ini ketimbang tahun sebelumnya.
“Berdasarkan data yang kami peroleh di tahun kemarin itu lonjakan ada di Desember dan Januari. Puncaknya di Januari,” tutupnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)