REMBANG, Beritajateng.id – Sebanyak 55 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Rembang sudah mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun 2024.
Hasil pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, beberapa embung mengalami penurunan debit air yang drastis bahkan ada yang kering total.
“Bahkan sudah ada yang nol, banyak itu,” ujar Kepala BPBD Rembang, Sri Jarwati, Rabu, 25 September 2024.
Tak hanya debit air yang menurut, Sri mengatakan bahwa kondisi embung juga mengalami pendangkalan yang signifikan sehingga perlu segera dinormalisasi agar dapat menampung lebih banyak air saat musim hujan nanti.
Oleh karena itu BPBD mendorong Pemerintah Kabupaten Rembang agar menginstruksikan desa-desa yang memiliki embung dalam kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) BBWS Pemali Juana untuk segera mengajukan normalisasi embung.
“Kemarin saya di Logung, itu kan kewenangan BBWS. Kebetulan saya di Logung itu nol, tidak ada airnya dan itu sangat dangkal. Kami sudah komunikasi dengan desa untuk segera membuat surat permohonan ke BBWS untuk melakukan normalisasi,” jelasnya.
Jarwati menyebut, respons BBWS Pemali Juana terhadap laporan masyarakat juga cukup positif. Di musim kemarau ini, BBWS Pemali Juana telah membantu masyarakat yang terdampak kekeringan di beberapa desa.
“Jadi masyarakat ada yang mengirim surat langsung ke BBWS, misalnya di wilayah timur Woro (Kecamatan Kragan) itu langsung BBWS membantu. Kemudian di wilayah selatan, Krikilan, Logung, Logede itu BBWS juga eksis di wilayah itu,” tambahnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Beritajateng.id)