KENDAL, Beritajateng.id – Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari dan Wakil Bupati Benny Karnadi mendengarkan curhatan warga dalam kegiatan Bersatu Siaga (Bersih Desa Tampung Aspirasi Warga) di Desa Selo, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Sabtu, 24 Mei 2025.
Salah satu tokoh masyarakat setempat, Salami, menyampaikan susahnya mendapatkan pupuk serta pengolaan pupuk organik.
Warga lainnya, Dewi dari tim Posyandu memberikan mengusulkan satu posyandu satu laptop guna mendukung keberlangsungan program-program posyandu.
Menanggapi aspirasi warga, Bupati Kendal Tika mengatakan saat ini distribusi pupuk sudah langsung ke kios yang ditunjuk di masing-masing desa untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pupuk.
“Kalau sekarang untuk mendapatkan pupuk sebenarnya sudah mudah ya dan tidak menggunakan kartu tani. Mungkin kemarin masih susah karena kiosnya masih gabung dengan Desa Kalilumpang. Sekarang sudah ada kiosnya di Desa Selo ini. Nanti bisa koordinasi dengan PPL-nya. Untuk alat pengolahan pupuk kami sangat bangga, nanti akan kami catat. Insya Allah nanti kami catat, kedepan mungkin akan ada pelatihan-pelatihan,” ujarnya.
Sementara terkait usulan satu posyandu satu laptop, Bupati Tika berharap dapat disinergikan dengan rencana pendirian Koperasi Desa Merah Putih .
“Terkait satu posyandu satu laptop, karena akan ada proses pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, jadi harapan kami nanti pengelolaannya secara profesional dan pengawasan yang tepat. Dan nantinya juga bisa membantu memenuhi kebutuhan yang ada di desa ini,” tandasnya.
Bupati berpesan kepada warga di seluruh desa di Kabupaten Kendal dapat menerapkan program Bersatu Siaga minimal setiap satu minggu sekali.
“Bersih-bersih ini harus rutin dilaksanakan, jangan hanya saat pemerintah datang saja. Nanti kami juga akan membua⁰t lomba Desa Bersih yang hadiahnya bukan berbentuk uang tetapi berupa program,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati dan Wakil Bupati Kendal juga melaksanakam tanam bibit pohon mangga serta penyerahan dokumen kependudukan.
Jurnalis: Arvian Maulana
Editor: Ulfa Puspa