Jelang Idul Adha, Dispertan Kendal Maksimalkan Pemantauan Rutin Hewan Kurban

MENGECEK: Tenaga Kesehatan Dispertan Kendal saat mengecek kondisi sapi di salah satu peternak Kendal, Kamis, 13 Juni 2024. (Arvian Maulana/Beritajateng.id)

MENGECEK: Tenaga Kesehatan Dispertan Kendal saat mengecek kondisi sapi di salah satu peternak Kendal, Kamis, 13 Juni 2024. (Arvian Maulana/Beritajateng.id)

KENDAL, Beritajateng.id – Jelang Hari Raya Kurban atau Idul Adha 2024, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kendal terus memaksimalkan pemantauan rutin ke penjual hewan kurban di Kabupaten Kendal. 

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Puji Yuwono saat melakukan pengecekan hewan di salah satu peternak Kendal, Kamis, 13 Juni 2024. 

“Ini memang kegiatan yang kami laksanakan secara rutin menjelang Idul Adha 2024, terkait pengawasan kondisi hewan kurban,” ujarnya. 

Menurutnya, pengecekan kondisi dari hewan sendiri sangat penting. Hal ini lantaran untuk memastikan kondisi hewan yang nantinya akan dijual dan dijadikan sebagai hewan kurban 

“Karena ini harus dipenuhi oleh pedagang, kita melakukan pengecekan kepada hewan dari peternak, pedagang maupun pengepul untuk mengetahui kesehatan dari hewan yang akan dijual,” tutur Puji.

Ditambahkan, pengecekan dilakukan sebulan sebelum Hari Raya Idul Adha 2024. Jika ditemukan ada yang terkena penyakit, pihaknya akan mengobati sampai sembuh. 

Dirinya mengimbau kepada pedagang, jika akan mendatangkan hewan dari luar daerah Kendal, sebelumnya dapat meminta surat kesehatan hewan tersebut. Sehingga jika nanti sampai di Kendal tidak menularkan penyakit ke hewan lainnya. 

“Karena itu sangat penting sekali, dengan meminta surat kesehatan bisa dipastikan hewan itu sehat, dan tidak menularkan penyakit kepada hewan yang ada di Kendal,” imbaunya. 

Sebelumnya, Kepala Dispertan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, pemantauan meliputi pemeriksaan berkala yang dilakukan oleh 67 petugas kesehatan hewan yang terdiri dari dokter hewan, tenaga medik dan paramedik paling lama satu minggu sekali.  

“Kami lakukan pantauan rutin ke penampungan-penampungan. Karena dari penampungan itu banyak sekali bisa sampai 50 sampai 70 ekor. Kita lakukan pemeriksaan secara berkala paling tidak satu minggu sekali,” bebernya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Beritajateng.id)

Exit mobile version