KENDAL, Beritajateng.id – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kendal meningkat hingga hampir mencapai ribuan kasus dalam rentang tahun 2024.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal, sejak bulan Januari hingga Desember 2024, kasus DBD tercatat sebanyak 949.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kendal Agustinus Bambang Setyawan mengatakan bahwa sebanyak 32 orang diantaranya meninggal dunia.
“Dengan kasus meninggal dunia sebanyak 32 orang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang memicu kasus DBD meningkat. Diantaranya, perubahan iklim dan minimnya kesadaran masyarakat terhadap pemberantasan sarang nyamuk.
“Perubahan iklim membuat perkembangan nyamuk menjadi banyak. Rata-rata nyamuk bermigrasi ke daerah pegunungan seperti Boja hingga Sukorejo, ditambah munculnya serotipe baru di suatu wilayah. Jadi ketahanan tubuh individu terhadap serotipe baru berpengaruh pada jumlah kasus,” jelasnya.
Ia mengungkap bahwa kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal telah melakukan sosialisasi secara kontinu. Namun, masyarakat masih mengabaikan terkait pencegahan DBD. Sehingga, lanjut Bambang, terbukti terdapat rata-rata angka bebas jentik baru sebanyak 67,7 persen di Kendal.
“Padahal idealnya 96 persen. Lalu banyak masyarakat kurang waspada. Misalnya tidak pakai lotion anti nyamuk, pengusir nyamuk ketika berada di tempat yang potensial banyak nyamuk,” lanjutnya.
Diketahui, pada tahun 2023, tercatat sebanyak 375 orang terjangkit DBD dengan korban meninggal dunia sebanyak, 29 orang. Angka ini meningkat pada 2024. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Beritajateng.id)