KUDUS, Beritajateng.id – Tingkat keberhasilan dalam proses kesembuhan penyakit tuberkulosis (TBC) atau TB di Kabupaten Kudus mencapai 86 persen. Angka ini termasuk tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata nasional.
“Kudus itu jadi best practice untuk nasional karena capaian success rate atau angka keberhasilan dalam proses penyembuhan penyakit TBC, yakni sampai 86 persen, ini termasuk tinggi secara nasional,” papar Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Abdul Aziz Achyar.
Dirinya mengatakan, keberhasilan kesembuhan pasien ini ditentukan oleh peran tenaga kesehatan di puskesmas dalam mendampingi pasien. Menurutnya, pasien TBC memiliki tingkat kesembuhan lebih tinggi jika mengikuti prosedur pengobatan secara rutin.
“Kalau pasien bisa mengikuti prosedur pengobatan secara rutin, maka tingkat kesembuhannya akan tinggi,” ujarnya.
Aziz menyebut, jangka terapi pengobatan penyakit TBC bervariasi, misalkan lanjutnya, ada pasien yang membutuhkan jangka waktu pengobatan enam bulan, sembilan bulan, atau bahkan dua tahun.
Baca Juga
Rumah Pasien Isman Pemalang Ditempeli Stiker, Cegah Penularan Covid-19
“Pengobatan penyakit TBC memang tidak seperti penyakit yang lain. Pengobatannya butuh proses yang panjang karena termasuk dalam penyakit kronis,” ujarnya.
RSUD dr. Loekmono Hadi sendiri telah menjadi rumah sakit rujukan pasien TBC di Kabupaten Kudus maupun daerah sekitarnya baik jenis tuberkulosis resisten obat (TB-RO) atau multidrug-resistant tuberculosis (TB MDR).
Tercatat, RSUD telah berhasil menghantarkan kesembuhan pasien TB MDR sebanyak 58 pasien. Rumah sakit plat merah itu, sudah melayani pasien TBC sejak Agustus 2018.
Pihaknya menyebutkan, keberhasilan proses kesembuhan pasien ini juga didukung oleh peran para tenaga kesehatan baik yang ada di RSUD maupun di puskesmas.
“Tenaga kesehatan, termasuk yang ada di puskesmas ini yang berjasa membantu kesembuhan pasien karena mereka yang selalu mengecek kondisi pasien,” ujarnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)