SUMEDANG, Beritajateng.id – Sebanyak 1.110 Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXII resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin, 28 Juli 2025.
Dalam kesempatan itu, Mendagri Tito yang bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan permohonan maaf dari Presiden Prabowo yang batal melantik ribuan IPDN tersebut lantaran harus menerima kedatangan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Jakarta.
Mendagri Tito mengatakan, PM Malaysia Anwar Ibrahim selaku Ketua ASEAN saat ini tengah berusaha menyelesaikan konflik Thailand dan Kamboja. Sehingga, ia terbang ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Prabowo sekaligus menghadiri Konsultasi Tahunan Ke-13 Indonesia dan Malaysia pada 28-29 Juli 2025.
“Kita tahu bahwa di kawasan kita, ASEAN, sedang terjadi konflik yang sangat penting dan mendesak yaitu adanya konflik bersenjata di Thailand dan Kamboja. Ini konflik yang sangat jarang terjadi di ASEAN yang terkenal aman dan damai,” ujarnya.
Terhadap 1.110 Pamong Praja Muda IPDN yang dilantik, ia berharap mereka dapat menjadi birokrat-birokrat penggerak pembangunan.
Dari 1.110 Pamong Praja Muda yang dilantik hari ini, Suwandi, putra daerah asal Buton, berhasil meraih titel lulusan terbaik IPDN Angkatan XXXII.
Dalam pelantikan itu, Tito menyebut Suwandi dan sembilan orang lainnya masuk dalam jajaran 10 besar lulusan terbaik Angkatan XXXII. Ia mengatakan, mereka merupakan orang-orang dari keluarga yang biasa.
“Dari 10 yang terbaik, saya sudah bertemu langsung, adalah anak-anak orang biasa, bukan anak-anak orang besar. Juara satu itu, dari saya berikan kalung, medali, Suwandi, berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara, itu adalah anak tukang (pedagang, red.) bakso. Yang lainnya, ada anak petani, yang 10 besar di sana. Ada juga anak-anak dari ASN eselon IV, dan lain-lain, ada yang buka warung kelontong orang tuanya,” kata Tito.
Artinya, kata dia, rekrutmen IPDN Angkatan XXXII yang diselenggarakan pada 2021 itu berhasil. Sebab, menurutnya para Pamong Praja Muda itu diterima masuk IPDN karena kemampuan dan hasil tes yang baik, bukan karena melihat latar status dan pekerjaan orang tuanya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil