PATI, Beritajateng.id – Musim kemarau yang melanda Kabupaten Pati sejak bulan Mei hingga September cukup menyulitkan masyarakat di 61 desa yang tersebar di 9 kecamatan. Sebab, sumber air di wilayah tersebut mengering imbas kemarau berkepanjangan. Namun, pada awal September yang diperkirakan masih musim kemarau justru telah telah hujan.
Hal tersebut memberikan kabar baik bagi sejumlah warga yang terdampak kekeringan. Akan tetapi perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak kemungkinan menimbulkan beberapa permasalahan kesehatan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muntamah, mengimbau kepada masyarakat di Kabupaten Pati agar menjaga kondisi tubuh di masa pancaroba. Cuaca yang semula panas terik kemudian turun hujan selama dua hari perlu menjadi perhatian khusus terutama bagi anak-anak.
Muntamah mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait upaya menghadapi cuaca yang berubah drastis, sehingga kebugaran dan imunitas masyarakat dapat terjaga. Upaya ini sekaligus sebagai langkah untuk mencegah penyakit serius terutama bagi anak-anak.
“Kami mendorong pemerintah Kabupaten Pati untuk memberikan sosialisasi atau edukasi saat panas dan menjelang musim penghujan. Di saat musim pancaroba seperti ini, biasanya anak-anak mudah sakit,” ungkapnya pada Selasa, 10 September 2024.
Tak hanya itu, pihaknya menambahkan bahwa upaya tersebut sebagai bentuk pemahaman bagi masyarakat terutama orang tua dalam memperhatikan daya tahan tubuh pribadi maupun putra putrinya.
“Agar orang tua benar-benar memperhatikan asupan gizi anak, agar daya tahan tubuh anak menjadi lebih baik,” imbuhnya. (Lingkar Network | Mutia Parasti Widawati – Beritajateng.id)