SEMARANG, Beritajateng.id – Kelompok remaja yang melakukan aksi penyabetan senjata tajam kepada pengendara motor di depan Gapura Karang Kimpul, Kaligawe, Gayamsari, Kota Semarang, Minggu (3/4), sekira pukul 00.15 WIB berhasil diringkus jajaran Polrestabes Semarang. Sebelumnya, aksi mereka sempat terekam CCTV dan viral di jagat media sosial (medsos).
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan mengatakan, modus pelaku bermula bermain game kemudian mendapatkan ajakan dari pelaku R untuk berkumpul di sekitar rel kereta api, Kaligawe, Semarang. Dari situ, R menyampaikan bahwa kelompoknya ditantang sama orang kampung Karang Kimpul.
“Sebenarnya, pelaku tidak 3 orang saja. Masih ada teman-teman lain. Jadi, mereka bertiga sedang bermain game di rumah. Tidak lama, menerima WhatsApp dari saudara R yang bunyinya di rel kereta api Tanggul Rejo dan menyampaikan ditantang oleh orang kampung Karang Kimpul,” kata AKBP Donny, saat gelar perkara di Polrestabes Semarang, Selasa (5/4).
Dony menjelaskan, dari ajakan R kemudian mereka berkumpul di rel kereta api di Kaligawe. Kemudian, pihak Karang Kimpul melakukan panggilan telepon melalui video call untuk menyatakan siap atau tidak dan ditunggu di depan gapura tersebut.
Baca Juga
2 Pelaku Begal Bersenjata Tajam di Demak Berhasil Diamankan
“Selanjutnya, rombongan R langsung menuju gapura Karang Kimpul dengan membawa senjata tajam jenis parang,” jelas dia.
Saat ditanya apakah para pelaku ini diberikan sanksi pidana, Donny mengatakan kasus ini diselesaikan dengan Restorative Justice. Sebab, dalam kasus ini tidak terjadi korban jiwa.
Kesempatan sama, salah satu pelaku berinisial MHS mengaku dirinya nongkrong di rumah rekannya. Kemudian, dia mendapatkan pesan untuk segera kumpul di rel kereta api itu.
“Awalnya saya nongkrong di rumah teman. Terus di WhatsApp sama teman untuk mengumpul di rel,” ungkap dia.
Baca Juga
Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Bersenjata di Demak
Saat ditanya apakah kenal dengan korban dari aksinya, MHS tidak kenal dan hanya langsung sabet pengendara yang melintas di depan gapura.
“Ada orang mengendarai langsung disabet sama teman saya. Enggak kenal sama pengendara,” terang dia.
Dalam kesempatan ini, salah satu orang tua dari pelaku Eko Setianto menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Kota Semarang atas ulah anaknya yang membuat kondisi Ibu Kota Jawa Tenga tidak kondusif.
“Mohon maaf atas kejadian anak-anak kami. Saya sebagai orang tua meminta maaf kepada semua masyarakat Indonesia maupun khususnya Kota Semarang. Supaya ini tidak terjadi kembali. Dari sini, saya akan lakukan pembinaan dan berkoordinasi dengan LPMK dengan kelurahan agar menggencarkan pos jaga di daerah rawan,” imbuh dia. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)