SEMARANG, Beritajateng.id – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Fendiawan Tiskiantoro, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengupayakan penghapusan utang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk nelayan kecil. Ia menjelaskan, penghapusan tersebut merupakan langkah yang sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat.
“Pada tanggal 4 Juli 2024 ini memang ada penghapusan (utang) untuk UMKM. Di tempat kami, ada beberapa kewajiban laut dan perikanan ikan (KLPI) yang masih tertunda. Saya akan segera koordinasikan dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), inspektorat, dan dinas terkait lainnya untuk memastikan apakah utang ini dapat dihapuskan juga,” ujar Fendiawan, Selasa, 12 November 2024.
Saat ini, DKP sedang mengupayakan penghapusan utang nelayan di Kabupaten Batang yang diperkirakan mencapai Rp 4,1 miliar. Menurut Fendiawan, upaya tersebut telah dilakukan berulang kali namun baru bisa terealisasi tahun 2024 setelah payung hukum penghapusan utang diterbitkan.
“Semoga ada respon positif, karena dengan peraturan baru ini, utang nelayan yang menumpuk bisa segera dihapuskan,” tambahnya.
Fendiawan berharap, nelayan di Jawa Tengah dapat kembali produktif tanpa dibebani masalah finansial lama setelah urusan penghapusan selesai.
“Kalau masalah ini bisa diselesaikan, nelayan tidak lagi terbebani utang dan bisa lebih fokus bekerja,” katanya.
Sementara itu, untuk mendorong konsumsi ikan, DKP bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan melalui program “Makan Gratis Menu Ikan” untuk anak-anak sekolah dasar.
“Sebanyak 500 paket makan gratis akan disediakan, dengan dukungan anggaran dari APBN sebesar Rp 15 juta. Program ini diharapkan meningkatkan kesadaran konsumsi ikan sebagai upaya mencegah stunting,” katanya.
Selain itu, Jawa Tengah diketahui sedang meningkatkan produksi ikan laut dan air tawar dengan estimasi total produksi mencapai 940 ribu ton pada akhir 2024. Fendiawan menyebut bahwa sektor ekspor masih potensial, terutama untuk rajungan, cumi, dan udang.
Ia mengatakan, pihaknya sedang berencana membangun fasilitas penyimpanan (cold storage) di berbagai kabupaten untuk menjaga kualitas dan ketersediaan ikan hasil tangkapan.
“Dengan adanya cold storage, kami berharap ikan-ikan hasil tangkapan nelayan bisa lebih terjaga, terutama di daerah pesisir utara dan selatan Jawa Tengah,” pungkasnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)