KENDAL, Beritajateng.id – Sejumlah kader perempuan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS)Kabupaten Kendal, gelar aksi damai di Jalan Habibroyo Kecamatan Kendal Sabtu (10/09) sore. Puluhan simpatisan Partai PKS ini membentang spanduk dan pamflet penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Ketua DPD PKS Kendal Sulistyo Ari Bowo mengatakan, aksi yang dilakukan oleh PKS digelar serentak di seluruh Indonesia. Puluhan peserta aksi yang semuanya emak-emak ini digelar, lantaran mereka merasa yang paling terdampak.
“Kami menggelar aksi damai dengan tujuan untuk meminta pemerintah menurunkan harga BBM. Sebab, tidak memihak kepada rakyat, karena yang terdampak sekali adalah ibu-ibu, maka ibu-ibu yang turun ke jalan,” ujar Ari Bowo.
Baca Juga
DPRD Pati Narso Minta Pemerintah Stok Pertalite Tak Kosong
Peserta aksi berjejer rapi memakai berbagai macam atribut penolakan kenaikan BBM. Kebijakan kenaikan harga BBM saat ini dirasa kurang tepat. Kenaikan BBM non subsidi hingga 30 % melebihi ambang batas psikologis masyarakat.
“Karena BBM itu sendiri merupakan komoditas primer yang sangat berpengaruh terhadap sektor ekonomi secara keseluruhan. Hal ini mengakibatkan beban operasional distribusi barang dan jasa akan naik,” lanjutnya.
Hal senada juga diungkapkan peserta aksi Munawaron, pihaknya mengatakan. Kondisi masyarakat saat ini belum pulih akibat efek pandemi covid 19. Beberapa harga bahan pokok juga ikut naik, seperti minyak goreng, tepung terigu dan telur.
“Dampak kenaikan BBM adalah naiknya beberapa bahan pokok, kami minta harga BBM bisa Kembali seperti semula khususnya yang bersubsidi,” ujar Munawaroh.
Sementara itu orator emak-emak PKS Kendal Ani Rosidah, mengatakan. Saat ini banyak keluhan dampak kenaikan BBM ini, terutama para ibu rumah tangga, karyawan,buruh maupun pedagang kecil.
“Saat ini kita tengah gencarnya “perang” terhadap stunting dan efek dari kenaikan ini , masyarakat akan kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi yang berkualitas untuk kebutuhan tumbuh kembang anak. Alih alih beli makanan bernutrisi, untuk kebutuhan makan sehari hari saja terpaksa seadanya,” ujar Ani.
Dampaknya, menurunnya daya beli masyarakat hingga pengurangan konsumsi rumah tangga.
“Kami dari PKS sangat prihatin dengan kondisi tersebut,” imbuhnya.
Kapolres Kendal AKBP Jamal Alam mengatakan, untuk mengamankan aksi damai ini pihak Kepolisian menurunkan dua pleton pasukan dan satu regu Polwan. Kepada Media Kapolres berpesan jika akan menyuarakan aksi soal kenaikan BBM sebaiknya dalam bentuk dialog.
“Mari kita kedepankan dialog agar tercipta kondusifitas wilayah di Kabupaten Kendal, jika akan menyuarakan kebaikan BBM,” ujar Kapolres. (Lingkar Media Group | Koran Lingkar)