WONOGIRI, Beritajateng.id – Inovasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri yakni Sistem Resi Gudang Mengayomi Petani (Siridamini) telah menembus nominasi penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tingkat Nasional tahun 2022. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Wonogiri, Heru Utomo saat ditemui di kantornya, Senin (4/4).
Heru menyampaikan, Pemkab Wonogiri telah melalui beberapa tahap penilaian PPD Nasional dan saat ini berada pada posisi sepuluh besar. Diharapkan, inovasi tersebut meraih hasil yang terbaik dalam ajang PPD Nasional yang akan diumumkan pada Musrenbangnas Mei 2022 mendatang.
“Jadi saat ini Pemkab Wonogiri masuk nominasi sepuluh besar Nasional sebagai kabupaten dengan program pembangunan terbaik. Kami telah melalui tiga tahap penilaian, yakni penilaian dokumen di awal bulan Maret, FGD (Focus Group Discussion) dengan tim penilai dan kunjungan lapangan, Kamis 30 Maret dan Jumat 1 April lalu,” katanya.
Baca Juga
Kunjungi Purworejo, Presiden Jokowi Tinjau Harga Komoditas Pangan di Pasar Baledono
Heru mengungkapkan, ini adalah kali pertama Pemkab Wonogiri berhasil meraih prestasi dalam ajang PPD Provinsi Jawa Tengah dan melaju pada PPD Nasional. Dalam penilaian tahun ini, Pemkab Wonogiri mengusung Sistem Resi Gudang Mengayomi Petani (Siridamini) sebagai inovasi yang dinilaikan.
Selain keterkaitan dengan tema pembangunan daerah tahun 2022 yang mengacu pada aspek pemulihan ekonomi, Siridamini memiliki beberapa keunggulan dibanding sistem resi gudang daerah lainnya. Setidaknya ada tiga keunggulan Siridamini Wonogiri.
“Keunggulannya yang pertama, Siridamini menyediakan jasa simpan hasil panen sehingga para petani bisa melakukan tunda jual gabahnya. Biasanya harga gabah saat panen raya anjlok. Dengan adanya Siridamini ini, petani bisa simpan dulu gabahnya dan menunda penjualan sehingga harganya tidak terlalu rendah,” terangnya.
Baca Juga
Wabup Blora Bakal Tindaklanjuti Program Jokowi Bangga Buatan Indonesia
Penyediaan sistem tunda jual hasil panen ini juga berlaku pada sistem resi gudang di kabupaten/kota lain. Namun, pada praktiknya tidak semua sistem resi gudang berhasil dilaksanakan dengan optimal di daerah lain.
“Keberhasilan Siridamini Wonogiri ini yang juga merupakan keunggulan lainnya, terletak pada kekuatan kerja sama antar stakeholder, baik Pemkab melalui Dinas KUKM dan Perindag, terbentuknya Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Pengayom Tani Sejagad, serta perbankan dalam sistem pinjaman melalui jaminan hasil panen petani. Hal ini mungkin tidak ada di daerah lain,” ungkapnya.
Diterangkan, BUMP Pengayom Tani Sejagad juga telah berhasil memproduksi beras organik dengan berbagai varian dan berhasil melakukan ekspor ke beberapa negara, seperti Thailand dan Amerika Serikat. Keunggulan inilah yang membuat Pemkab Wonogiri yakin dapat meraih prestasi dalam ajang PPD Nasional tahun 2022.
Baca Juga
Komoditas Pangan Naik, DPRD Pati Ingin Ada Pasar Murah Selama Ramadan
Disinggung tentang kendala dan tantangan yang dihadapi dalam proses penilaian PPD, Heru mengungkapkan, penghargaan tersebut merupakan bukti keberhasilan Pemkab Wonogiri dalam pelaksanaan program pembangunan. Selain itu, aspek terpenting bukanlah prestasi yang diraih, melainkan terlaksananya program pembangunan secara berkelanjutan di Kabupaten Wonogiri.
“Kalau dari segi penilaian, yang paling berat adalah mengyinergikan seluruh program dan stakeholder supaya bisa jadi satu kesatuan yang matang. Walau demikian, yang lebih penting dari penilaian itu adalah keberlanjutan program pembangunan itu sendiri di Kabupaten Wonogiri, sehingga Wonogiri menjadi kabupaten yang maju, mandiri dan sejahtera,” tandasnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)