GROBOGAN, Beritajateng.id – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Kabupaten Grobogan berupaya menerapkan digitalisasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Diketahui hal tersebut bertujuan mengefisienkan dan membuat transparansi pelaporan.
Hal itu diungkap oleh Kepala Disperakim melalui Kabid Perumahan Rakyat Upik Farida Surya Dona pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Upik mengatakan bahwa sistem yang sedang dikembangkan itu diberi nama Si Pendi RTLH (Sistem Pelayanan Digital Rumah Tidak Layak Huni).
“Saat ini masih tahap percobaan dan telah terintegrasi di 51 desa dalam 15 kecamatan,” beber Upik.
Menurutnya, keberadaan platform digital dapat mempermudah serta mempercepat proses masyarakat dalam mengajukan laporan dan permohonan bantuan secara langsung.
“Setiap warga bisa melakukan pengajuan secara mandiri melalui perangkat desa. Nantinya link google form diberikan ke setiap perangkat desa untuk di akses warga,” kata Upik.
Dengan begitu, sambung Upik, dapat meningkatkan partisipasi masyarakat Grobogan. Selain itu, sistem digitalisasi dapat memberikan masyarakat hak untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang status permohonan bantuan.
“Dari 51 desa termasuk kemiskinan ekstrem yang telah menerapkan menunjukan tren positif dan perkembangan signifikan,” ungkapnya.
Upik mengatakan bahwa Si Pendi RTLH dapat membuat sistem data terintegrasi, pengumpulan, analisis, dan data laporan kondisi RTLH menjadi lebih akurat. Bahkan, ia mengatakan Si Pendi RTLH dapat mengefisienkan 80 persen data dari sistem saat ini.
“Ini sudah dua bulan berjalan, dan sudah digunakan pedoman pada tambahan Bankeu Provinsi RTLH yang 500 unit yang diterima Kabupaten Grobogan,” sambungnya.
Selanjutnya, menurut Upik, Si Pendi RTLH memungkinkan pemerintah dan pihak terkait membuat keputusan yang lebih baik dan terarah dalam penyaluran bantuan agar tepat sasaran.
“Selain itu, perencanaan program-program yang relevan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang terdampak juga dapat dilakukan,” katanya.
Secara keseluruhan, kata Upik, integrasi Si Pendi RTLH dan penguatan data berbasis elektronik memberikan fondasi yang kuat untuk pengembangan kebijakan yang lebih efektif dan responsif pada kondisi masyarakat. Sehingga dapat menjadi alat Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem (PKE) di Kabupaten Grobogan.
“Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi jumlah rumah tidak layak huni di Kabupaten Grobogan secara signifikan. Selain itu sebagai upaya membantu mengentaskan kemiskinan ekstrem,” katanya.
Ditambahkan, uji coba yang dilakukan telah memperlihatkan trend positif. Sehingga ia berencana akan membuat berbasis aplikasi.
“Saat ini masih berupa google form. Nantinya kita berencana akan berbasis aplikasi,” tandasnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)