PATI, Beritajateng.id – Tumpang tindih data menjadi kisah klasik di dalam negeri. Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati, Endah Murwaningrum mengatakan, hal ini akibat beberapa hal, salah satunya referensi pengumpulan data yang berbeda-beda.
“Penyelenggaraan Satu Data Indonesia Kabupaten Pati harus kita ikuti dan untuk merealisasikannya memang diperlukan upaya yang sangat luar biasa. Tapi dengan semua unsur OPD bersatu padu dan bersinergi, pasti bisa kita lakukan untuk Pati yang lebih modern, terorganisir dan tertata kelola,” ucap Endah pada Rakor Pra Forum Satu Data Indonesia Kabupaten Pati yang dihadiri oleh seluruh Perangkat Daerah se-Kabupaten Pati dan beberapa instansi vertikal, di Ruang Media Center Diskominfo Pati, Selasa (25/1).
Semua pihak lanjut Endah, perlu terus menggelorakan peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam penyelenggaraan statistik sektoral.
“Sehingga semua akan berjalan sesuai dengan peran masing-masing,” ungkapnya.

Misal, kecamatan akan menjadi produsen data sesuai dengan tugas dan fungsinya, Bappeda sebagai koordinator daerah. Selanjutnya, Diskominfo adalah pusat data yang akan menjalankan peran dan fungsinya. Setelah itu, BPS sebagai instansi vertikal terus berupaya melakukan pembinaan statistik sektoral.
Setelah Rakor Pra Forum Satu Data Indonesia, acara dilanjutkan dengan koordinasi penyusunan buku Data Statistik Sektoral Tahun 2022. Di Tahun 2022 ada beberapa revisi karena SOTK terbaru, misal beberapa data yang ada di DPU TR, sekarang sudah berubah di Dishub atau DLH. Koordinasi tiap OPD tersebut, dipandu oleh Kasi Pengelolaan Data Statistik Sektoral, Farida Rahmawati dan diadakan sesi tanya jawab.
Sebelumnya, penandatanganan komitmen bersama Satu Data Indonesia Kabupaten Pati telah dilaksanakan di Ruang Pringgitan, Pendopo Pati pada Senin (6/12/21) lalu. (Lingkar Media Network | Beritajateng.id)