BLORA, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menghentikan program Ayo Bayar Pajak Restoran (Ambyar Pak To) dan berencana membuat inovasi baru dengan harapan pendapatan pajak restoran bisa meningkat.
Plt BPPKAD Blora Susi Widyorini menjelaskan, pihaknya menilai program Ambyar Pak To tidak efektif. Ia mengungkap, nilai pajak restoran tidak menunjukkan kenaikan, baik sebelum hingga sesudah penerapan program tersebut.
“Padahal kan ada biaya disitu (untuk program Ambyar Pak To), baik dari hadiah dan sebagainya,” ujar Susi, Selasa, 12 Agustus 2025.
Menurutnya, pemberhentian program Ambyar Pak To tersebut tidak akan berdampak pada perolehan pajak restoran yang ada di Kabupaten Blora.
“Jadi antara biaya dengan pendapatannya dinilai tidak signifikan. Sehingga program Ambyar Pak To dihentikan,” imbuhnya.
Ketidakefektifan di program tersebut, kata dia, tidak bisa menjadi alasan keberlanjutan program tersebut, sehingga program tersebut hanya dapat berjalan satu tahun.
“Setelah di evaluasi, tidak efektif ya kita cari inovasi yang lain lagi yang lebih efektif,” terangnya.
Kedepannya, pihaknya berencana melakukan penekanan biaya yang tidak memberatkan keuangan daerah. Sebab, pada program Ambyar Pak To itu ada hadiah-hadiah yang dikeluarkan yang dapat memberatkan keuangan daerah.
“Kalau pada pajak restoran kita berencana menambah tapping box yang dibiayai oleh Bank Jateng dengan skema per ruas jalan,” ujarnya.
Ia berharap dengan penerapan tapping box dapat membantu meningkatkan pendapatan daerah. Selain itu, Pemkab Blora tidak mengeluarkan biaya dalam pemasangan.
“Kalau bisa kita tidak keluar biaya yang banyak. Tapi dampaknya terasa,” ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, program itu memberikan hadiah dengan total Rp 100 juta pada 2024. Jenis hadiahnya pun bervariasi, mulai dari sepeda listrik sebagai hadiah utama, smartphone, logam mulia, dan tabungan.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil