Maksimalkan Budi Daya Kakao, Dispertan Kendal Gelar Pelatihan untuk Petani

BUDI DAYA: Seorang petani kakao yang sedang merawat tanaman kakao. (Arvian Maulana/Beritajateng.id)

BUDI DAYA: Seorang petani kakao yang sedang merawat tanaman kakao. (Arvian Maulana/Beritajateng.id)

KENDAL, Beritajateng.id Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kendal menggelar pelatihan budi daya tanaman kakao dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas budi daya kakao di Kabupaten Kendal. 

Pelatihan budi daya diikuti petani kakao dari kelompok tani Sedyodadi, Desa Sidokumpul, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal. 

Subkoor Perlindungan Tanaman Alat dan Mesin Perkebunan pada Dispertan Kendal, Prasetyaningsih, mengatakan pelatihan digelar dalam rangka meningkatkan pengetahuan petani terkait budi daya kakao. Karena menurutnya potensi kakao di Kabupaten Kendal ini dinilai cukup baik.

“Namun, karena budi dayanya yang belum intensif ataupun selama ini budi daya Kakao hanya seadanya belum memenuhi terkait dengan budi daya kakao yang baik maka berpengaruh kepada produktivitas tanaman kakao,” jelasnya. 

Para peserta diberikan materi terkait pengenalan hama, penyakit pada tamanan kakao dan bagaimana pengendaliannya. 

“Juga diberikan materi terkait paska panennya juga, karena paska panen Kakao ini akan mempengaruhi nanti mutu dari kakao yang diproduksi,” taterangnya. 

Selain itu, para peserta juga diajak mempraktikan secara langsung materi yang sudah diberikan.

“Kami berharap setelah adanya pelatihan ini, petani dapat menerapkan budi daya tanaman kakao yang baik dan benar,” tuturnya. 

Sementara itu Kepala Dispertan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, mengatakan kegiatan pelatihan merupakan agenda rutin untuk memaksimalkan bidang perkebunan dan pertanian.

“Pelatihan-pelatihan itu memang rutin. Jadi ada beberapa kegiatan yang kita lakukan diantaranya adalah sekolah lapang, teknik budidaya dan penanganan pasca panen. Kemudian ada lagi penanganan upt, jadi semua hal yang berkaitan dengan budidaya tanaman dari tanam sampai dengan panen,” terangnya. 

Pandu berharap komoditas kakao bisa menjadi salah satu alternatif untuk tanaman perkebunan. 

“Komoditas kakao ini bisa sebagai salah satu alternatif komoditas untuk tanaman perkebunan selain tanaman kayu-kayuan selain kopi dan sebagainya karena memang untuk harganya itu relatif stabil dibandingkan dengan produksi perkebunan yang lain contoh seperti karet,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Beritajateng.id)

Exit mobile version