KENDAL, Beritajateng.id – Dalam mewujudkan visi misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kendal bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) menggelar program implementasi perizinan berusaha. Hal ini diungkapkan oleh Kepala DPMPTSP Kendal Anang Widiasmoro, di mana program ini diikuti oleh 50 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di salah satu hotel di Kabupaten Kendal.
Sektor UMKM memiliki peran besar dalam pertumbuhan ekonomi terutama dalam membuka lapangan pekerjaan. Terbukti dalam masa pandemi, UMKM mampu bertahan. Anang Widiasmoro berharap dengan adanya pendidikan pelatihan, kemitraan UMKM di kabupaten kendal dapat naik kelas.
Anang menambahkan, setiap tahun dilakukan penilaian atau kurasi pada pelaku UMKM, sehingga bagi mereka yang berhasil bisa naik kelas. Selain itu, Dinas Perizinan juga menggandeng beberapa BUMN atau BUMD seperti BI, BRI dan Bank Jateng untuk memberikan edukasi pelaku UMKM terkait permodalan.
Baca Juga
Pemkab Blora Dorong Pelaku UMKM untuk Akselerasi Sertifikat Halal
“Kita dalam visi misi Bupati (Dico M Ganinduto) untuk mewujudkan Kendal unggul makmur dan berkeadilan ini melalui 4 fokus industri, pariwisata, UKM dan peningkatan sumber daya manusia generasi 4.0. Untuk UKM ini, tentunya menjadi salah satu prioritas karena sebagaimana kita tahu sesuai tagline bahwa Kendal recovery ini yang dimaksud pandemi kemarin yang paling bisa bertahan adalah sektor UKM,” ujar Anang Widiasmoro.
Senada diungkapkan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kendal Chacha Frederica, pihaknya mengungkapkan telah belajar banyak dari giat inacraft 2022 untuk diimplementasikan pada pelaku UMKM Kendal.
“Alhamdulillah, tadi kami menghadiri acara untuk menaikkan kualitas UKM di Kabupaten Kendal. Jadi hari ini kita ketemu langsung sama pelaku UKM dan Alhamdulillah-nya juga setelah saya selesai mengikuti acara inacraft, begitu. Jadi Dekranasda Kabupaten Kendal, baru mengikuti acara inacraft di Jakarta dari situ kita belajar banyak sekali. Karena itu adalah kesempatan kita untuk bertemu dengan seluruh pelaku UKM tidak hanya dari Jawa Tengah, tidak hanya dari Pulau Jawa tapi dari seluruh Indonesia, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan bahkan sampai Papua,” terang Chacha.
Baca Juga
Pembatasan Gerak Saat Pandemi, DPRD Pati : Sebenarnya banyak yang harus kita lakukan untuk UMKM
Selain memberikan bantuan pelatihan dan peralatan, BI juga mengawasi perkembangan UMKM dengan melakukan pengawasan dan pembinaan. Harapannya, UMKM tersebut menjadi UMKM yang unggul.
Selain itu, Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah M Firdaus Muttaqin mengatakan, BI sebagai bank sentral berupaya memberikan kontribusi terbaik dengan meningkatkan peran umkm dalam perekonomian.
“Pelatihan untuk bisa mendapatkan izin usaha, meningkatkan kapasitas, memperbaiki kualitas dan segala macam. Karena di BI itu ada beberapa target yang UMKM potensial istilahnya akan kita bina, mereka supaya memiliki produk yang bagus, meningkatkan produktivitasnya, lebih bagus lagi menjadi UMKM unggul. Kita dorong supaya bisa pemasaran digital dan ekspor, bukan hanya dari sisi pemasarannya saja tapi dari A-Z,” jelas M Firdaus Muttaqin.
Sementara itu, Corporate Social Responsibility (CSR) yang diberikan BI lebih mengarah kepada alat bantu dan pelatihan. Perbedaannya, bantuan tidak untuk perorangan melainkan untuk kelompok. (Lingkar Media Network | Muhamad Arya – Lingkar TV)