GROBOGAN, Beritajateng.id – Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang Perum Bulog Divre Semarang di Desa Depok, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, baru-baru ini.
Firman mengungkap, kunjungannya tersebut bertujuan memastikan ketersediaan dan kualitas beras aman, terutama beras impor untuk program bantuan pangan bagi masyarakat.
Dalam sidaknya, Firman meninjau langsung tumpukan beras yang tersimpan di gudang Bulog. Ia fokus menilai kondisi fisik beras bantuan, terutama beras impor yang menjadi bagian dari kebijakan pengendalian harga pangan oleh pemerintah.
“Hasil pengecekan menunjukkan beras SPHP (Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan, red) ini hanya lima persen tingkat patahannya. Itu artinya kualitasnya premium dan sangat layak dikonsumsi masyarakat,” tegas Firman saat diwawancarai usai peninjauan.
Menurutnya, kualitas dan kuantitas beras harus dijaga ketat. Hal ini karena beras tersebut menyangkut kebutuhan hidup orang banyak dan menjadi bagian penting dari strategi ketahanan pangan.
Ia pun menekankan bahwa keberadaan beras impor tidak boleh mengganggu penyerapan hasil panen petani lokal.
“Saya meminta Bulog melibatkan mitra-mitra lokal dalam proses pengadaan beras nasional, minimal 60 persen dari kebutuhan. Tujuannya agar beras petani tetap terserap dan harga di tingkat petani maupun konsumen tetap stabil,” katanya.
Keterlibatan mitra Bulog, kata dia, sangat strategis karena berperan sebagai penyangga harga dan jembatan antara hasil panen dengan distribusi ke masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Perum Bulog Divre Semarang Rendy Ardiansyah menegaskan, seluruh stok beras di gudang Bulog Depok berada dalam kondisi aman dan telah melewati proses uji mutu secara berkala.
“Stok beras di gudang kami dalam kondisi aman. Kami rutin melakukan pemeriksaan kualitas untuk memastikan beras tetap layak disalurkan ke masyarakat,” ujar Rendy.
Ia menyebut, Bulog Divre Semarang terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil