JEPARA, Beritajateng.id – Bupati Witiarso Utomo menuntaskan program Bupati Ngantor di Desa edisi I di Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan pada Kamis, 24 Juli 2025.
Dengan didampingi Wakil Bupati Jepara, M. Ibnu Hajar, bupati yang akrab disapa Mas Wiwit itu turun langsung menyapa warga Krapyak, meninjau infrastruktur, hingga menyerap aspirasi sebagai bentuk komitmen menghadirkan pelayanan publik yang dekat dan responsif.
Ia mengatakan, program Bupati Ngantor di Desa ini menjadi upaya serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara dalam mendorong integrasi potensi wisata dan ekonomi lokal di wilayah setempat.
Berbagai aspirasi disampaikan warga, mulai dari perbaikan infrastruktur, kebutuhan saluran irigasi, akses terhadap pupuk subsidi dan alat-alat pertanian, hingga pengembangan digitalisasi desa, dan sektor pariwisata.
“Ini Alhamdulillah putaran terakhir ngantor desa edisi pertama. Akan kita evaluasi dan sesuaikan pada edisi kedua nanti, berdasarkan kebutuhan masyarakat,” kata Mas Wiwit.
Dalam kesempatan Ngantor di Desa Krapyak, Mas Wiwit mengatakan Kecamatan Tahunan memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata. Selain wisata bahari, Tahunan juga kaya dengan budaya dan produk unggulan seperti mebel.
Ia menyebut, integrasi antar-wisata menjadi strategi yang sedang dikembangkan oleh Pemkab Jepara.
“Hasilnya ini sangat bagus. Di sini tempatnya wisata, baik bahari, budaya, hingga produk-produk seperti mebel sangat banyak. Ini sangat potensial,” ujarnya.
Pihaknya juga sedang menjajaki peluang kolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk pengelolaan pantai di wilayah Tahunan agar bisa dikembangkan bersama Pemkab Jepara.
“Jadi nanti akan kita integrasikan dengan wisata-wisata desa lain. Seperti Mantingan dengan wisata religi, kemudian Tahunan ini akan kita bangun pasar mebelnya. Tahun ini kita desain, tahun depan akan kita realisasikan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati Wiwit menegaskan arah pembangunan wisata di Jepara tidak hanya terpaku pada pantai, tetapi juga menyasar sektor wisata religi, belanja, hingga kuliner. Hal ini menjadi bagian dari visi besar Jepara sebagai destinasi wisata yang lengkap dan berkelanjutan.
Sementara itu, Camat Tahunan Nurul Abdillah menyambut positif gagasan integrasi wisata desa-desa di wilayahnya. Sebab, menurutnya Tahunan memang punya potensi wisata paket lengkap.
Pihaknya pun mengusulkan agar titik pemberhentian pertama wisatawan berada di Ngetuk Garden. Lalu setelah itu, wisatawan dibawa menggunakan shuttle menuju wisata edukasi wayang dan gamelan di Desa Langon.
Selanjutnya, wisatawan bisa menuju Sukodono untuk menikmati wisata tari dan budaya. Lalu, ke Mantingan untuk melihat proses pengelolaan sampah menjadi barang bernilai ekonomi dan lanjut ke Desa Petekeyan melihat proses ukir dan mebel.
Adapun tujuan terakhirnya, wisatawan bisa menikmati wisata pantai di sejumlah desa seperti Teluk Awur, Semat dan lainnya.
“Itu masih bisa dikembangkan lagi karena tiap desa juga punya paket-paket wisata sendiri,” tandasnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil


















