GROBOGAN, Beritajateng.id – Bupati Grobogan Setyo Hadi mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati saat berkendara. Ia menyampaikan puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 28-30 Maret 2025. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 5-7 April 2025.
“Berkaitan dengan hal tersebut, Polri bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar Operasi Terpusat dengan sandi Ketupat 2025 dan mengangkat Teks Lain Mudik Aman, Keluarga Nyaman,” ujar Setyo Hadi saat apel pasukan di halaman Sekretaris Daerah (Setda) Grobogan, Jumat, 21 Maret 2025.
Untuk mendukung pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, Setyo Hadi mengatakan bahwa pemerintah pusat telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama yang mengatur tentang pembatasan operasional angkutan barang, penerapan rekayasa lalu lintas, penyeberangan laut, penghentian pekerjaan proyek konstruksi, dan pengalihfungsian sementara penimbangan kendaraan sebagai tempat istirahat bagi pengguna jalan.
“Kita harus melaksanakan semua ini untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang sedang libur Lebaran,” ujar Setyo Hadi.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa berdasarkan survei Kemenhub RI, potensi pergerakan masyarakat selama libur lebaran 2025 mencapai 52% dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara 146,48 juta orang. Sehingga, ia mengimbau agar pemudik dan masyarakat dapat menjaga keselamatan diri sendiri dan juga orang lain.
“Jumlah ini diperkirakan akan dapat berubah sewaktu-waktu, mengingat pengalaman kita pada pengamanan lebaran tahun sebelumnya, jumlah realisasi pemudik jauh lebih besar dibanding angka survei,” ujar Setyo Hadi.
Tak hanya itu, kelancaran arus lalu lintas dan jalur penyeberangan, stabilitas harga dan ketersediaan Bahan Pokok serta BBM juga mendapatkan perhatian.
“Oleh karena itu, lakukan monitoring ketersediaan pasokan, naik turunnya harga, pastikan distribusi terlaksana dengan lancar dan tepat waktu, serta tindak tegas pelaku penimbunan,” ujarnya.
Dalam menertibkan masyarakat, Setyo Hadi berharap petugas menggunakan cara humanis.
“Pastikan masyarakat dapat memahami informasi terkait layanan kepolisian, pesan-pesan keamanan ketertiban, dan penerapan rekayasa lalu lintas,” pungkasnya. (Lingkar Network | Ahmad Abror – Beritajateng.id)