KENDAL, Beritajateng.id – Bupati Dyah Kartika Permanasari menghadiri kegiatan Gerakan Bumil Sehat yang digelar Dinas Kesehatan di Agro Wisata Tirtoarum Baru Kendal, Rabu, 29 Oktober 2025.
Menurutnya Gerakan Bumil Sehat ini menjadi bagian penting dari strategi daerah untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta stunting.
“Angka stunting di Kabupaten Kendal sampai dengan saat ini adalah 12,6 persen, angka kematian ibu sebanyak 8 kasus, dan angka kematian bayi sebanyak 63 bayi,” terangnya.
Lewat gerakan ini, ia berharap angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Kendal menurun, begitu pula dengan angka stunting.
“Harapannya kasus kematian ibu dan bayi tidak meningkat, dan angka stunting dari tahun ke tahun semakin turun,” harapnya.
Bupati juga menyebut peran suami sangat penting dalam mendampingi istri selama masa kehamilan. Dukungan moral, perhatian, serta keterlibatan aktif suami akan sangat membantu istri dalam menjaga kondisi fisik dan emosionalnya.
“Saya mengajak para suami untuk menjadi “Ayah Siaga” siap antar, siap jaga, dan siap donor demi keselamatan Ibu dan bayinya,” pintanya.
Diketahui, Gerakan Bumil Sehat ini meliputi edukasi kesehatan, pemeriksaan kehamilan, dan senam ibu hamil. Dalam kesempatan itu, hadir narasumber dokter kandungan Ahmad Bukhoiri serta instruktur senam hamil Bidan Fitatul Islamiyah dari Kecamatan Ngampel.
Ahmad Bukhoiri mengatakan, ibu hamil harus menjaga pola makan yang sehat dan rutin memeriksakan diri agar kehamilannya aman dan tekanan darah selalu normal.
“Ibu hamil harus tercukupi kebutuhan karbohidrat, protein dan vitamin jangan sampai mengalami kurang darah atau anemia,” tuturnya.
Sementara itu, Bidan Fitatul Islamiyah menjelaskan bahwa senam ibu hamil juga berdampak positif terhadap psikologis ibu dan memberikan banyak manfaat, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual.
“Senam ibu hamil dapat membantu menyeimbangkan tubuh, meredakan keluhan seperti pusing dan nyeri punggung, serta membantu posisi bayi menjadi lebih ideal untuk proses persalinan yang lancar dan minim trauma,” tuturnya.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia


















