SEMARANG, Beritajateng.id – Program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Semarang kini telah menyasar sebanyak 72.067 orang dari total target sebanyak 256.402 penerima manfaat.
Artinya, masih kurang sebanyak 158.048 orang yang belum mendapatkan manfaat dari program MBG.
Saat ini Pemerintah Kota Semarang masih membutuhkan sekitar 63 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menunjang perluasan program MBG tersebut.
“Saat ini, sudah ada 27 dapur SPPG di Kota Semarang dari kebutuhan 90 dapur SPPG,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto, Minggu, 7 September 2025.
Ia menyebut kebutuhan dapur SPPG tersebut merata di 16 kecamatan. Diantaranya seperti di Kecamatan Pedurungan yang membutuhkan sembilan unit dapur, sementara saat ini baru ada satu dapur.
Di Kecamatan Semarang Selatan, kata dia, membutuhkan delapan unit dan baru ada satu dapur SPPG, kemudian Semarang Barat membutuhkan tujuh unit dan sudah ada dua dapur SPPG.
Dapur SPPG yang sudah banyak berdiri yakni di Kecamatan Semarang Utara sebanyak tiga unit dari kebutuhan empat dapur SPPG, Tembalang sebanyak empat unit dari kebutuhan tujuh dapur SPPG.
Kemudian, Kecamatan Ngaliyan yang sudah memiliki lima unit dan kurang dari satu unit dapur.
Ada juga kecamatan lain yang baru terbangun satu dapur SPPG, yakni Kecamatan Semarang Timur (kebutuhan enam unit), Semarang Tengah (enam unit), Genuk (enam unit), dan Gajahmungkur (empat unit).
Namun, ada sejumlah kecamatan yang masih kosong, yakni Kecamatan Gayamsari yang membutuhkan empat unit, Candisari sebanyak empat unit, dan Tugu sebanyak dua unit. Ketiga kecamatan itu sampai saat ini belum memiliki dapur SPPG.
Ia memastikan Pemkot Semarang berkomitmen untuk melakukan percepatan pembangunan dapur SPPG untuk memenuhi kebutuhan MBG bagi kelompok sasaran.
“Untuk memenuhi kebutuhan MBG bagi siswa, ibu hamil, ibu menyusui dan balita, kami berupaya untuk melakukan percepatan, melalui kolaborasi antara pemerintah dan mitra-mitra dari masyarakat,” pungkasnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Tia