PATI, Beritajateng.id – Menjelang musim kemarau, Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muslihan, mengingatkan para petani untuk tidak menanam padi dulu.
Hal ini lantaran menurutnya masa peralihan musim akan berdampak pada intensitas hujan. Sehingga, ia khawatir ketersediaan air di lahan persawahan akan berkurang dan membuat petani kesulitan bahkan mengalami kerugian.
Muslihan menilai, area persawahan di Kabupaten Pati khususnya di bagian selatan cukup ditanami dua kali dalam setahun. Sehingga setelah musim tanam kedua ini selesai antara bulan Mei-Juni, para petani diminta untuk berganti tanaman ke palawija yang tidak terlalu membutuhkan banyak air seperti kacang-kacangan.
“Setiap tahun petani kita dihadapkan pada masalah kekeringan. Ini tentu sangat memukul perekonomian mereka,” ujarnya, Kamis, 24 April 2025.
Sebagai wakil rakyat, Muslihan berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menyediakan infrastruktur pendukung ketersediaan air, seperti pembangunan sumur-sumur air di titik-titik strategis lahan pertanian yang rawan kekeringan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air saat musim kemarau.
“Kami berharap ada kesediaan air seperti sumur-sumur yang disediakan oleh pemerintah. Ini akan sangat membantu petani untuk tetap bisa mengairi sawah mereka meskipun musim kemarau datang,” harapnya.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengaku siap mendukung penuh upaya Pemkab dalam mewujudkan program kesediaan air ini.
ia berharap aspirasi masyarakat petani dapat segera direspon dan ditindaklanjuti demi kesejahteraan bersama.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya, juga meminta petani untuk tidak menanam padi guna mengurangi resiko bencana kekeringan dan krisis pangan.
“Petani juga jangan menanam padi dulu. Setelah panen, bisa diganti dengan tanaman palawija seperti jagung atau kacang, kedelai yang tidak terlalu perlu banyak air untuk meminimalisir gagal panen,” tukasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)