PATI, Beritajateng.id – Bupati Pati Sudewo bakal melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke puskesmas setelah menyelesaikan berbagai permasalahan di RSUD Soewondo Pati.
Menurutnya, pembenahan di bidang kesehatan harus dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya di rumah sakit saja, namun juga di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas.
Ia mengaku tidak ingin pelayanan kesehatan di Puskesmas seperti pelayanan yang ada di RSUD Soewondo Pati sebelum dirinya melakukan pembenahan.
“Dinas kesehatan baik di kabupaten, puskesmas dimana saja tolong persiapkan dari sekarang untuk melakukan penyesuaian dari cara kerja tadi,” ujarnya Kamis, 10 April 2025.
Dia menegaskan bahwa petugas di puskesmas harus bekerja melayani masyarakat dengan maksimal. Sehingga, ia menegaskan tidak boleh ada petugas di puskesmas yang bekerja seenaknya saja.
“Jangan sampai kemudian seolah-olah tidak ada target kerja. Saya akan mendatangi puskesmas-puskesmas,” jelasnya.
Sebelum melaksanakan sidak, Sudewo menyoroti beberapa hal agar petugas di puskesmas bisa memperbaiki pelayanan kesehatan terlebih dahulu. Diantaranya mulai dari kebersihan kamar mandi, sikap petugas dalam melayani masyarakat hingga pelayanan kesehatan yang perlu ditingkatkan.
“Apakah ada kotor lantainya, temboknya, apakah ada sampah yang berserakan, apakah toiletnya kotor, kamar mandinya kotor, bagaimana pelayanannya, berapa sumbernya manusianya, dan siapa yang harus ditingkatkan SDM-nya, saya akan detail, satu per satu ke puskesmas,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati telah memberhentikan ratusan tenaga honorer yang tidak lolos dalam seleksi pegawai tetap di RSUD Soewondo Pati. Dari total 503 tenaga honorer yang mengikuti seleksi, terdapat 216 orang yang tidak lolos seleksi.
Tak Lolos Seleksi, Bagaimana Nasib 216 Pegawai Non Tetap RSUD Soewondo Pati?
Tindakan tegas memberhentikan tenaga honorer yang tidak lolos seleksi itu harus dilakukan Pemkab demi memperbaiki RSUD Soewondo Pati. Pasalnya, 503 tenaga honorer baik yang lolos maupun tidak lolos seleksi itu diketahui masuk ke RSUD Soewondo Pati melalui jalur ilegal.
“Karena dalam rekrutmennya tidak melalui cara yang benar, maka tidak harus seperti di perusahaan-perusahaan, pabrik-pabrik besar,” ujar Sudewo. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Beritajateng.id)