REMBANG, Beritajateng.id – Dalam rangka memperingati Hari Kartini ke-146, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang kembali menggelar Kirab Pataka pada Minggu sore, 20 April 2025. Kirab ini dilakukan untuk mengenang perjuangan RA Kartini sebagai pahlawan emansipasi yang menghabiskan sisa usianya di Kabupaten Rembang.
Kirab diikuti oleh Bupati Rembang H. Harno, Wakil Bupati M. Hanies Cholil Barro’, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pimpinan DPRD, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta anggota Permadani (Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia). Seluruh peserta mengenakan pakaian adat Jawa dan menaiki mobil-mobil yang dihias secara khusus.
Kirab ini diawali dengan pengambilan bendera yang berisi kata-kata mutiara dari peti Pataka oleh Bupati Rembang. Pataka tersebut kemudian diserahkan kepada perwakilan Permadani untuk di kirab menuju makam RA Kartini di Kecamatan Bulu. Kata-kata mutiara yang dalam bendera itu itu berbunyi:
“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut manusia, ialah menundukkan diri sendiri. Paham lama yang sudah turun temurun, tiada dapat dengan sebentar saja disisihkan akan menggantinya dengan paham baru. Berkuasa paham yang lama itu, oleh karena masih dihormati orang seluruh negeri, tetapi tumbuhan muda yang segar itu tentulah akan menang jua.”
Digelar Selama 2 Hari, Ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Kartini di Rembang
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Mutaqqin, mengatakan bahwa selain bendera hijau berisi kata-kata mutiara, terdapat pula satu bendera lain yang menampilkan wajah RA Kartini. Kedua bendera ini menurutnya memiliki makna simbolik.
“Bendera dengan wajah RA Kartini ini melambangkan tubuh, jasad RA Kartini, sedangkan kata-kata mutiara Kartini ini sebagai jiwanya. Maka ketika kita mengkirab dari pendopo museum ke makam, seolah-olah kita mengantarkan jasad dan ruhnya RA Kartini, dari rumah menuju ke persemayaman yang terakhir,” jelasnya, di sela-sela kegiatan Kirab Pataka.
Selama perjalanan kirab, para siswa dan guru dari sekolah-sekolah di sepanjang rute tampak antusias menyambut rombongan. Setibanya di kompleks makam, rombongan disambut oleh marching band, jajaran Forkopimcam, dan para kepala desa di Kecamatan Bulu.
Setelah tiba di makam, Pataka disemayamkan selama satu malam untuk dikembalikan lagi ke museum hari ini, Senin, 21 April 2025. (Lingkar Network | Beritajateng.id)