SALATIGA, Beritajateng.id – Kawasan Exit Tol Tingkir, Salatiga, setiap tahun masuk peta titik rawan kemacetan arus mudik dan balik lebaran. Mengantisipasi hal itu, masyarakat di kawasan exit tol meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menyiapkan langkah antisipasi dan penanganan yang tepat.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, karena macet banyak pengendara kendaraan bermotor yang mencari jalur alternatif dengan masuk ke jalan perkampungan. Ada beberapa kendaraan yang lewat jalan kampung ngebut. Ini bisa membahayakan warga. Karena itu, kami minta pemerintah menyiapkan antisipasi,” kata Amir (40) warga Tingkir Tengah, Kecamatan Tingkir, Salatiga, Rabu, 12 Maret 2025.
Menurutnya, Exit Tol Tingkir menjadi kawasan rawan macet lantaran jalan pertemuan dengan exit tol, yakni jalan Salatiga – Suruh, Kabupaten Semarang sempit. Medan jalan tersebut hanya dua lajur sehingga akan terjadi penumpukan kendaraan di persimpangan jalan exit tol.
“Jadi setelah keluar dari pintu gerbang tol Tingkir, kendaraan akan melaju di jalan protokol. Sedangkan jalan protokol pertemuan dengan exit tol sempit. Maka dari itu, saat arus mudik nanti, jalur tersebut rawan macet,” kata Amir.
Dia berharap, Pemkot Salatiga kedepannya bisa melebarkan jalan di kawasan exit tol agar tidak menjadi daerah langganan macet saat lebaran dan momen libur panjang lainnya.
“Setahu saya, jalan di kawasan exit tol itu idealnya empat lajur. Sehingga saat terjadi peningkatan arus di jalan tol, keluar masuknya kendaraan bisa lancar,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga Sri Satuti belum bisa dimintai keterangan terkait hal itu. (Lingkar Network | Angga Rosa – Beritajateng.id)