BLORA, Beritajateng.id – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Blora pada tahun 2025 menargetkan terbitkan 18.808 sertifikat dalam program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL). Hal itu diungkap oleh Koordinator Kelompok Substansi Umum dan Kepegawaian Kantor Pertanahan Kabupaten Blora, Ferry Dian Pambudi, Selasa, 14 Januari 2025.
Target itu, sambung Ferry, lebih besar dibandingkan 2024. Sebab, sepanjang 2024 hanya ada 13.096 sertifikat hak atas tanah (SHAT) yang telah diterbitkan melalui program PTSL.
“18.808 SHAT itu ditargetkan mencangkup luasan 5.100 hektar lahan yang belum tersertifikasi,” ujar Ferry.
Kendati demikian, ia belum memetakan sasaran pada 2025. Dalam mekanisme tersebut, ia mengungkap harus melalui rapat internal untuk dilakukan pemetaan.
“Penentuan target itu juga bersinggungan dengan Panlok,” tambahnya.
Ferry mengatakan, setelah dilakukan pemetaan pihaknya akan melibatkan lebih banyak kecamatan dan desa dibandingkan pada 2024. Namun, ia mengungkap adanya pihak pemerintah desa yang kurang aktif.
“Ada beberapa desa yang seharusnya masuk dalam pemetaan atau mendapatkan program PTSL namun kurang merespon. Sehingga hal itu menjadi kendala dalam pelaksanaan program PTSL,” kata Ferry.
Selain itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak percaya terhadap calo atau oknum yang akan membantu penerbitan sertifikat PTSL dengan membayar sejumlah uang. Ferry mengatakan, dalam pelaksanaan program pihak BPN selalu melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat desa.
“Kita selalu sosialisasi terlebih dahulu untuk penerapan program PTSL ke desa sasaran didampingi dengan Pemdes setempat,” terang Ferry. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)