SALATIGA, Beritajateng.id – Untuk mencegah dampak negatif bakteri E.Coli pada air siap minum yang dikembangkan PDAM Kota Salatiga, Kemenkes mengimbau agar depot air rutin diperiksa. Hal itu untuk menjaga kualitas air siap minum yang dikonsumsi oleh masyarakat Salatiga.
“Kualitas air siap minum yang dijual di depot perlu dipantau. Ini penting, untuk mengantisipasi dampak bakteri E.Coli,” kata Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes, Then Suyantiy, saat menghadiri peresmian Zona Air Minum Prima (ZAMP) di Puri Wahid Regency, Kecamatan Argomulyo, Salatiga, Rabu, 22 Januari 2025.
Ia mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan sehat bagi masyarakat. Salah satunya yakni membuat ZAMP. Dalam hal ini Kota Salatiga menjadi pilot project pemenuhan air sehat dan bersih bagi masyarakat.
Menurutnya, keberadaan ZAMP sangat penting untuk menunjang ketersediaan air bersih yang bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat.
“Salatiga menjadi salah satu kawasan untuk pilot project terkait dengan ZAMP. Sebelumnya kita juga lakukan di Kota Magelang, Kota Malang, dan Kota Pematang Siantar,” terangnya.
Air yang telah diproses menjadi siap minum itu, kata Then, bisa langsung diminum karena telah melalui uji laboratorium dan bebas dari bakteri E.Coli.
“Karena sudah bersih dengan sesuai kadar kesehatan, maka kita harus bisa membiasakannya di sini juga,” ujarnya.
Then mengajak masyarakat untuk menikmati air bersih di ZAMP tersebut daripada air kemasan.
“Saya mengajak untuk mengkonsumsi air tersebut dari pada air kemasan yang ada di depot air minum, karena kita tidak tahu bahwa air depot tersebut ada bakteri E.Coli atau tidak di air tersebut, sehingga bisa mencegah dari keracunan,” tandasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Beritajateng.id)